Pacitan Bertahun-tahun Eradikasi Polio

Ancaman virus polio yang tengah ramai dibicarakan media nasional baru-baru ini membuat Pemerintah Kabupaten Pacitan angkat bicara. Melalui Kepala Dinas Kesehatan dr. Hendra Purwaka mengatakan sejauh ini Pacitan masih dalam status yang aman.

Kepala Dinas Kesehatan dr. Hendra Purwaka

“Selama anak-anak mengikuti vaksin dipastikan aman, mereka tidak akan terkena polio,” kata Hendra, kemarin (21/11).

Kepada Diskominfo dirinya menegaskan status Pacitan di Eradikasi Polio, artinya tidak ada satupun kasus. Sehingga pihaknya melalui petugas di wilayah untuk aktif melakukan surveillance dan vaksinasi kepada anak-anak.

Secara gamblang Hendra mengaku bahwa anak yang terinfeksi polio akan menunjukkan gejala infeksi seperti panas dan lain-lain, sedang tindakan terbaik untuk penyakit yang menyerang saraf gerak tersebut dengan pencegahan berupa vaksin. “Polio merusak tumbuh kembang anak,” tegas Hendra.

Hingga saat ini baik bersama puskesmas maupun instansi terkait Dinas Kesehatan secara SOP selalu melakukan komunikasi, mengingat masalah tersebut adalah tanggung jawab bersama. “Penyakit PD3I (Penyakit Dapat Dicegah Dengan Imunisasi) harus dikerjakan bersama,” tambahnya.

Namun secara umum dirinya menjamin anak yang telah mengikuti vaksin akan terlindungi dari potensi polio. (PemkabPacitan).

 

Warganet Diimbau Bijak Memanfaatkan Media Sosial untuk Mendukung Demokrasi

Media sosial memiliki peran penting dalam pelaksanaan demokrasi. Karenanya, pengelola medsos harus bijak menggunakan sarana dunia maya tersebut. Sehingga tidak terjebak atau justru menyebarkan berita bohong.

Hal itu disampaikan Sekretaris Dinas Kominfo Pacitan, Eno Spith Mudumi saat menjadi pemateri dalam kegiatan sosialisasi PKPU Nomor 3/2022 tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Umum Tahun 2024 yang di gelar KPU Kabupaten Pacitan di ruang pertemuan Parai Telengria, Selasa (22/11).

Dalam sarasehan bersama para jurnalis ini,  Eno mengatakan kehadiran media sosial mampu memberikan ruang tanpa batas bagi penggunanya untuk berekspresi.

Hal itu sekaligus perwujudan nilai demokrasi. Beberapa aspek yang kerap disampaikan mulai dari aspirasi masyarakat di ranah politik, gagasan pribadi, hingga kritik sebagai kontrol sosial terhadap kinerja pemerintah.

Sejumlah fakta itu merupakan bentuk kontribusi positif warganet terhadap demokratisasi. Namun di sisi lain ada banyak celah di internet yang sering dimanfaatkan penebar hoaks. Yang terpenting, lanjut Eno, adalah sikap bijak saring informasi sebelum sharing.

“Karena kita berbicara pemilu, maka bagaimana peran media itu dalam menyukseskan semua tahapan Pemilu 2024. Media tidak hanya dalam menyebarkan informasi, edukasi tapi juga menangkal hoaks,” tegasnnya.

Sarasehan bersama jurnalis Kota 1001 Gua itu merupakan bagian dari sosialisasi tahapan Pemilu 2024. Kegiatan tersebut diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Pacitan. (pemkab pacitan)

Ratusan Penjemparing Jawa-Bali Adu Tangkas Di Pacitan

Ratusan Penjemparing (pemanah tradisional) dari seluruh Jawa-Bali turut ambil bagian dalam ajang Gladen Ageng Jemparing Notopuro Pacitan 2022, di obyek wisata Pancer Door. Kegiatan perdana yang digelar JMG Ciptaning Pacitan bekerjasama dengan Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda Dan Olahraga tersebut diikuti lebih dari 140 peserta dari 41 paguyuban jemparing Jawa Timur, Jawa Tengah serta DIY.

“Kegiatan ini untuk merakit silaturahmi penjemparing dari seluruh Indonesia,” kata Ketua Paguyuban Jemparing Pacitan JMG Ciptaning, Hernawan Eka Budisetyo, Minggu (20/11/2022).

Seperti namanya Jemparing atau panahan tradisional, para peserta wajib menggunakan alat dan pakaian tradisional. Panah serta busur dari kayu dan bambu serta busana khas daerah masing masing. Sistem yang digunakan dalam gladen ageng ini adalah Gagrak Mataraman.

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji yang hadir menyaksikan Gladen Ageng Jemparingan Notopuro 2022 sangat antusias. Orang nomor satu di Pacitan itu juga mencoba memanah tradisional tersebut. Meski tergolong pemula namun, anak panah Mas Aji melesat sempurna mendekati sasaran.
“Kalau dada, kena dada sebelah kiri” kelakar Mas Aji saat anak panahnya hanya meleset sedikit di sebelah kiri target.

Berbeda dengan panahan modern, jemparing menggunakan sasaran “bandul”. Sebuah sasaran berbentuk bulatan dengan panjang 30 cm dengan diameter 3 cm. Bedanya lagi, pemanah tidak berdiri namun duduk bersila dalam posisi miring dengan sasaran. Pertandingan menggunakan aturan sesuai peraturan Jemparing Bandul Nusantara, induk olahraga jemparing nasional. Kejuaraan diambil juara titis 1, titis 2 dan titis 3 setiap kategori.

Jemparingan sendiri merupakan olahraga memanah tradisional yang bermula dari tradisi era Mataram. Saat itu untuk mengisi jeda peperangan atau latihan, para prajurit melakukan panahan yang lama-lama berkembang menjadi perlombaan. (Prokopim Pacitan / Pemkab Pacitan)

Deteksi dini PTM, Pejabat Lingkup Pemkab Pacitan Jalani Skrining Kesehatan

Puluhan pejabat lingkup Pemerintah Kabupaten Pacitan serta unsur Forkopimda, Jumat (18/11/2022) mengikuti pengukuran kebugaran jasmani dan deteksi dini penyakit tidak menular (PTM). Pemeriksaan kesehatan meliputi pengukuran berat badan, tinggi badan, tes tekanan darah, tes gula darah hingga kadar kolesterol.

Setelah melakukan skrining awal, para pejabat melakukan olahraga senam dan lari mengitari alun-alun kota sebanyak 2,5 putaran. Selanjutnya, mereka akan mengulangi tes kesehatan untuk mengetahui kondisi kebugaran.
Tidak hanya pengukuran kebugaran dan deteksi dini PTM, kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka Hari Kesehatan Nasional (HKN) itu juga membuka konsultasi masalah kesehatan dan gizi. Panitia mempersiapkan khusus dokter spesialis untuk konseling. Secara umum hasil pengukuran kebugaran dan deteksi dini PTM para pejabat hasilnya cukup baik.

“Ini sangat luar biasa, pesertanya juga sangat antusias. Kalau bisa ini dilakukan sebulan sekali,” kata Ketua TP PKK Kabupaten Pacitan Ny. Efi Nur Bayuaji saat memberikan testimoni usai mengikuti pemeriksaan. (Prokopim Pacitan/Pemkab Pacitan)

Ajak Kades Dan Kasun Bergerak Maksimalkan Potensi

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji, Kamis (17/11/2022) kembali mengelar sarasehan dan pembinaan kepada aparatur pemerintah di Kecamatan Donorojo. Berlangsung di pendopo kecamatan, sarasehan diikuti oleh seluruh kepala desa dan kepala dusun (kasun) se-wilayah kecamatan ujung barat Pacitan itu.

“Donorojo ini sangat luar biasa dengan segala potensi yang dimiliki. Namun, keindahan alam saja tidak cukup kalau sumber daya manusianya hanya diam,” ungkap Bupati saat acara sarasehan.

Mas Aji menyampaikan pesan tersebut setelah mendengar masukan dan usulan dari para kades dan kasun terkait potensi wilayahnya masing-masing. Dan memang harus diakui bahwa kecamatan Donorojo tidak hanya terkenal dengan batu alamnya (akik) namun juga obyek wisatanya. Ada pantai Klayar yang mendunia, pantai Banyu Tibo yang eksotis hingga Pantai Buyutan yang memesona. Belum lagi budaya tradisi yang terkenal yakni upacara adat Ceprotan.

“Mungkin ada semacam festival -festival Donorojo misalnya. Tidak apa-apa, untuk menarik pelancong datang,” kata Bupati lagi.

Para pemangku wilayah di Kecamatan Donorojo nampaknya sudah menangkap besarnya potensi tersebut. Para kades seakan sepakat bahwa sektor pariwisata akan menjadi lokomotif perekonomian mereka. Hal ini nampak dari usulan yang disampaikan yang lebih memprioritaskan penyempurnaan infrastruktur jalan. Khususnya, jalur utama yang menghubungkan obyek-obyek wisata tersebut. (Prokopim Pacitan / Pemkab Pacitan)

WhatsApp chat