Pemuda Energi Pacitan

Bupati Pacitan Indartato merasa perlu mengabadikan momentum Hari Sumpah Pemuda ke 92 yang jatuh besok 28 Oktober 2020, lebih-lebih saat ini Kabupaten Pacitan dan dunia tengah dilanda problem Pandemi Virus Corona.

Melalui persatuan dan kesatuan, Bupati berharap masalah covid-19 yang masih belum bisa tertangani tersebut menjadi perhatian serius. “Ini adalah masalah bersama mari bersatu padu,” kata Indartato saat Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke 92 dirangkaikan Hari Ulang Tahun (HUT) Provinsi Jatim ke 75, hari ini (27/10) di Pendopo Kabupaten.

Melalui cara sederhana yakni mematuhi arahan pemerintah terhadap protokol kesehatan, melalui metode 3M (Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak) untuk mengendalikan virus corona.

Sementara itu pemerintah terus merawat persatuan dan kesatuan pemuda di Kabupaten Pacitan, melalui berbagai program yang telah terealisasi. Termasuk penyerahan puluhan penghargaan kepada muda-mudi berprestasi maupun bakti sosial (baksos) yang digelar di Kecamatan Nawangan.

Tasyakuran juga dilaksanakan Bupati bersama Forkopimda dalam menyambut HUT Jatim 12 Oktober kemarin, seraya berharap Jawa Timur semakin maju sehingga masyarakat Kabupaten Pacitan kian sejahtera. (budi/anjar/ryt/dzk/rch/tk/DiskominfoPacitan).

Banyu Anget Masuk Tahap Uji Coba

Secara resmi pemandian Air Hangat Tirto Husodo di Desa Karangrejo, Arjosari secara resmi memasuki tahap uji coba, artinya kini wisatawan bisa menikmati objek tersebut termasuk 2 yang lain yakni Goa Gong dan Tabuhan di Kecamatan Punung meski tetap harus dengan protokol kesehatan ketat.

Bupati Pacitan Indartato yang hadir dalam penyerahan sertifikat tersebut mengharap, masyarakat maupun pengelola harus lebih disiplin menjalankan protokol covid, sehingga tidak lahir klaster baru.

Soal jalan Bupati mengingatkan bahwa pembangunan jalan selama pembangunan Waduk Tukul di Desa Karanggede menjadi tanggungjawab DAS Bengawan Solo, sementara kesepakatan perbaikan akan dilakukan jika proyek sudah selesai. “Saya minta untuk bersabar,” kata dia (23/10).

Sementara Andi Faliandra, Kepala Disparpora Pacitan mengaku akhir-akhir ini pendapatan objek wisata sedikit menurun lantaran isu tsunami yang merebak. “Kami pastikan semua pelaku wisata siap dan tanggap terhadap potensi tersebut jika benar terjadi,” kata Andi.

Disparpora juga melakukan berbagai promosi wisata baik melalui medsos maupun langsung untuk kembali mengangkat wisata Pacitan. Termasuk menggelar pameran di Semarang, Jateng. (anj/bd/ryt/dzk/rch/tk/DiskominfoPacitan).

Satu Jalan; Sepakat Bersatu

Tim Gugus Tugas Penanganan (TGTP) Covid-19 Kabupaten Pacitan hari ini menggelar rapat evaluasi perkembangan virus Corona di Kabupaten Pacitan. Tak berlebihan, jika melihat laju peningkatan kasus selama Oktober mencapai 62 kasus dengan lahirnya cluster baru Perbankan. “Usai gelar perkara kasus perbankan ditetapkan menjadi cluster baru di Pacitan,” kata Jubir TGTP Rachmad Dwiyanto (13/10).

Melihat perkembangan dari awal kehadiran covid-19 yakni bulan April tercatat 4 kasus baru,  sedang Mei 10 kasus, Juni 10 kasus, Juli 32 Kasus, Agustus 28, September 25 kasus. Jika di total keseluruhan kasus mencapai 171 kasus terkonfirmasi, 4 meninggal, 113 sembuh dan yang lain menjalani perawatan baik di Wisma Atlet dan rumah sakit Pacitan, Malang, Yogyakarta, Solo dan Dolopo.

Sedang data yang dibeberkan Jubir, tes Swab telah dilakukan kepada 3146 orang, 2401 diantaranya negatif. Sedang yang lain dinyatakan positif dan menunggu hasil laboratorium. “Semoga semua negatif,” harap Rachmad.

Meski demikian, masyarakat diharap satgas untuk tidak panik dengan ledakan tersebut, yang terpenting adalah dukungan terhadap satgas supaya pandemi segera berakhir di Kabupaten Pacitan Melalui metode 3M (Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak).

Sedang jika melihat perkembangan cluster covid-19 di Pacitan dimulai cluster Sukolilo, 5 pasien. Kemudian lahir cluster Temboro sebanyak 10 kasus, lalu cluster PLTU dengan 35 kasusnya.

Satgas juga sempat dikagetkan dengan lahirnya cluster Nakes sebanyak 2 kasus. Setelah itu lahir cluster perjalanan yang angkanya mencapai 71 kasus. “Saat ini cluster perbankan telah terkonfirmasi positif sebanyak 40 kasus, 1 meninggal dan sisanya dirawat,” beber Rachmad.

Pada evaluasi tersebut juga disampaikan berbagai kendala yang dihadapi satgas, mulai dari kesadaran masyarakat terhadap protokol kesehatan. Perspektif tersebut membuat laju perkembangan virus Corona sukar dikendalikan.

Begitu juga dengan masyarakat yang tidak transparan terhadap petugas yang melakukan tracking, situasi ini lantas memperkeruh keadaan. Disamping itu, dibalik sikap acuh, banyak masyarakat positif Rapid mendapat diskriminasi. Sikap tersebut bukan saja merugikan pemerintah, tapi juga masyarakat sendiri.

Rachmad juga menyingung soal keberadaan Wisma Atlet yang dikawatirkan luber. Saat ini tempat karantina itu baru terisi 32 persen, begitu juga dengan rumah sakit yang juga terisi sama, 32 persen. “Justru yang kita pikirkan adalah petugas medis dan pengamanan. Terutama keamanan yang akan dibagi menjadi 2 dalam pilkada Desember nanti,” imbuh dia.

Sebelum sektor ekonomi menjadi korban, satgas mengharap masyarakat memahami kondisi ini. Bersatu dalam arahan dengan tertib menjalankan protokol kesehatan. Sementara pemerintah fokus terhadap 3T (Tracking, Testing, Treatment).

Dari kacamata Jatim, Pacitan berada di Posisi 36 dengan kasus 171 berzona kuning atau persebaran rendah. Lalu dari 171 desa dan kelurahan di Pacitan, 24 diantaranya telah terjangkit Covid-19. Kecamatan Pacitan dengan zona merah, sementara Tegalombo, Tulakan dan Ngadirojo zona kuning. (bd/anj/zaq/riy/dzk/rch/DiskominfoPacitan).

Melawan Corona Dimulai Dari Diri

Sejauh ini, covid-19 terus berkembang di Kabupaten Pacitan, menyentuh angka 142 kasus dengan kesembuhan mencapai 106 pasien. Kondisi ini jika berlarut-larut akan semakin mengancam kesehatan dan ekonomi masyarakat.

Peran penting Tim Gugus Tugas Penanganan (TGTP) Covid-19 Pacitan tentu harus didukung komitmen seluruh masyarakat. Adapun berbagai sosialisasi telah gencar dilakukan satgas, sampai-sampai branding 3M mobil satgas pun dilakukan.

Namun ternyata hal itu tetap harus didukung dengan evaluasi, baik oleh pemerintah maupun masyarakat. Dimulai dari mengevaluasi diri, keluarga maupun lingkungannya. “Apakah kita sudah menjadi contoh apa belum,” kata Bupati Pacitan Indartato saat membagikan masker di Desa Sooka, Punung oleh BKAD Kecamatan Punung. Kemarin 08/10).

Begitu juga dengan upaya pengawasan terhadap pendatang utamanya dari zona merah, seperti Jakarta dan Surabaya. Indartato minta pemantauan tersebut tidak hanya di desa-desa, tetapi sampai tingkat RT/RW. (anj/zaq/bd/riy/dzk/rch/tk/DiskominfoPacitan).

Rilis Covid-19, Kesembuhan 80 Persen

Kabar kesembuhan kembali terjadi selasa malam kemarin (06/10), sebanyak 6 kasus terkonfirmasi covid-19 yang berada di wisma atlet dinyatakan sembuh oleh Tim Gugus Tugas Penanganan (TGTP) Covid-19 Pacitan.

Dari sekian kesembuha tersebut diantranya adalah 1 warga Pacitan, 2 warga Tegalombo, 1 warga Donorojo, 1 warga Ngadirojo dan 1 warga Pringkuku.

Sementara masyarakat dan pemerintah optimis menuju zona hijau, dalam kesempatan itu juga terkonfirmasi 2 kasus baru. Mereka adalah laki-laki (77) beralamat Kebonagung, mempunyai riwayat perjalanan dari Surakarta. Sedang kedua adalah perempuan (56) dengan alamat Tulakan, ia diketahui memiliki riwayat dari Jakarta.

Penambahan tersebut membuat jumlah keseluruhan kasus menjadi 132 pasien, 4 pasien meninggal dunia, 106 kasus dinyatakan sembuh dan 22 pasien lain tengah menjalani karantina di wisma atlet. (DiskominfoPacitan)