Merasa Layak Dapat Sembako; Lapor RT/RW

Dampak Corona begitu besar dan tidak hanya melumpuhkan aspek kesehatan masyarakat namun berimbas massif kepada sektor ekonomi dan sektor sosial lain.

Jubir Satgas Covid-19 Pacitan Rachmad Dwiyanto, mengatakan secara berkelanjutan pemerintah menyiapkan kebijakan namun untuk mewujudkannya membutuhkan waktu dan utamanya dukungan masyarakat. “Terutama mengawasi jalannya kebijakan,” katanya (30/04).

Secara umum penanganan Covid-19 dimulai dari aspek kesehatan, ini meliputi promosi preventif, surveilance dan tracing, pengobatan hingga proses rehabilitasi. Kemudian masuk pada aspek ekonomi, meliputi bantuan berupa sembako kepada masyarakat terdampak.

“Banyak yang tidak memiliki pekerjaan dan pendapatan pada masa pandemi ini. Pemerintah hadir untuk membantu memberikan sembako. Disamping aspek ekonomi gugus juga akan memberikan Jaring Pengaman Sosial untuk masyarakat, salah satunya memberikan Bantuan Non Tunai,” lanjut Dia.

Namun lagi-lagi program tersebut butuh waktu dan proses, tidak bisa instan. Ada proses dan mekanisme yang harus dilakukan oleh pemerintah.

Gugus harus merencanakan dengan tepat baik pada sisi pelaksanaan maupun sisi anggaranya. Hal ini agar semua masyarakat secara adil mendapatkan bantuan, sehingga proses penyerahan tidak terjadi duplikasi. ” Kan kasihan, ada yang menerima lebih dan ada yang tidak menerima sama sekali,” terang Rachmad.

Untuk menghindari hal tersebut, pemerintah memerlukan validasi data. Agar data sasaran betul-betul tepat tujuan sesuai dengan rencana, dan pemerintah butuh waktu untuk memprosesnya.

“Diharapkan kesabaran bagi masyarakat memahami hal ini. Bagi yang belum menerima bantuan agar menghubungi RT atau RW setempat, supaya diverifikasi pihak desa dan kecamatan,” lanjud Dia.

Dasar verifikasi utamanya pada NIK kependudukan, selanjutnya NIK dimasukkan pada data sasaran bantuan. Hal ini dimungkinkan karena masih adanya laporan dan informasi masyarakat belum mendapatkan bantuan. (Budi/rch/Roy/tika/DiskominfoPacitan).

Tes Terbaru; 11 Orang Positif Rapid

Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pacitan melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap pasien cluster covid confirm 1 dan  cluster baru dari Pondok Temboro, Kabupaten Magetan.

13 orang dari cluster covid confirm maupun dari Temboro telah dilakukan tes Swab dan tinggal menunggu hasilnya. 39 sasaran juga menjalani Rapid tes dengan hasil yang signifikan. “Total 11 reaktif Rapid test,” kata Rachmad Dwiyanto Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Pacitan, kemarin malam (30/04).

11 tersebut diantaranya dari PDP di Pacitan menunjukkan hasil 2 reaktif, tracking lanjutan covid confirm sebanyak 1 reaktif. Cluster Temboro 4 reaktif dan pasien RSUD dr. Darsono 4 menunjukan hasil reaktif.

Sementara untuk melindungi mereka yang terkonfirmasi maupun masyarakat yang sehat, sehingga penyebaran pandemi dapat ditangani maka pemerintah akan menempatkan pasien reaktif di Wisma Atlet. “Ini penting dilakukan, termasuk pendatang untuk menempati karantina yang telah disiapkan desa maupun mandiri,” pungkas Dia. (Budi/rch/Roy/Tika/DiskominfoPacitan).

Penghuni Wisma Atlet Bakal Terima Pelayanan Terbaik

Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Pacitan akan meningkatkan pelayanan kepada para penghuni wisma atlet. Hal tersebut dikemukakan Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Pacitan Rachmad Dwiyanto, kemarin (30/04).

Lantaran di tempat karantina itu akan ada penambahan penghuni baru sebanyak 11 orang. “Peningkatan ini diharapkan supaya penghuni wisma atlet mendapat pelayanan sesuai standar pelayanan minimal,” kata Rachmad.

Disamping peningkatan layanan kesehatan, gugus tugas juga berencana meningkatan kualitas makanan yang tersaji bagi penghuni wisma atlit.

Sehingga selama karantina bisa mendapatkan asupan makanan yang cukup dan bergizi untuk meningkatkan imunitas dan kesehatan tubuh. “Bila masih kurang pas dengan menu di wisma, keluarga bisa mengirim menu sesuai kesukaan penghuni,” pungkasnya. (Budi/rch/riy/tika/DiskominfoPacitan).

Perketat Pintu Masuk; Termasuk Jalan Tikus

Bersyukur, laporan yang dihimpun Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Pacitan disampaikan jumlah pendatang ke Pacitan mulai menurun di akhir April ini atau (30/04).

Ini disampaikan Bupati Pacitan Indartato sekaligus Ketua Satgas Covid-19 Pacitan saat berkesempatan mengunjungi dua titik perbatasan strategis yakni Cemeng dan Glonggong, Kecamatan Donorojo.

Hal tersebut adalah buah dari kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di kota-kota lain, termasuk Jakarta. Semakin lega, pasalnya Bupati juga mendapat laporan bahwa pendatang dalam kondisi sehat.

Namun demikian, kondisi perbatasan yang sebagian menjadi inisiatif Pemda seperti di Cemeng dan Glonggong tersebut akan diperketat. Begitu juga akses jalan tikus/alternatif yang menghubungkan Kabupaten Pacitan dengan wilayah lain.

“Saya menghimbau kepada masyarakat yang hendak berkunjung ke Kabupaten Pacitan untuk mematuhi protokol kesehatan. Sehingga wabah ini tidak berkembang di Kabupaten Pacitan,” kata Bupati tegas kepada mereka yang berkepentingan ke Pacitan sementara waktu. (budi/wan31/rach/riyanto/tika/DiskominfoPacitan).

Sekali Lagi; Rapid Test Bukan Penentu Positif Covid-19

Penentunya adalah tes Swab, oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. Puskesmas maupun Rumah Sakit di dalam jajaran Pemda dan Pemprov tidak memiliki kewenangan tersebut.

Ini kembali dikemukakan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Pacitan sekaligus Kadiskominfo Pacitan Rachmad Dwiyanto, yang mendapat beberapa aduan dari masyarakat melalui aplikasi Wadule, kemarin (07/04).

Secara teknis Rachmad yang juga mantan Kadinkes Pacitan itu mengatakan bahwa Rapid tes bersifat mengkonfirmasi adanya infeksi pada tubuh seseorang, namun Rapid tidak dapat membedakan bakteri atau virus secara spesifik baik Virus Influensa, MERS, Sars atau Covid-19.

“Hasilnya Reaktif saat ini oleh para dokter akan mengarah pada tindakan Covid-19. Karena sekarang sedang Pandemi Virus Corona,” ujar Dia. Keputusan menggunakan Rapid tes tersebut sebagai upaya dini dari pemerintah atas mewabahnya Virus Corona di ratusan negara di Dunia.

Rachmad juga menghimbau kepada masyarakat di kabupaten Pacitan supaya membaca segala informasi yang disampaikan oleh media dengan cermat hingga usai. Disamping itu Pemda Pacitan selama membangun akun resmi melalui sosmed Pemkab Pacitan dan website pacitankab.go.id yang selalu update setiap hari.

“Saya sebagai Juru Bicara Satgas Penanganan Pandemi Covid-19 di dalam etika berkomunikasi kepada siapapun adalah jujur dan tidak ada yang kami tutup-tutupi,” pungkas Rachmad. (budi/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).