Laga kedua Tour de Java Lavani Tumbangkan Yuso Yogyakarta

Hari kedua Friendly Game Lavani Tour de Java mempertemukan Pacitan Lavani melawan Yuso Yogyakarta. Tidak hanya menyajikan laga yang sangat sengit, ribuan warga Pacitan yang memadati GOR Pacitan juga dihibur Band Payung Teduh dari ibukota. Pertandingan kedua tim berlangsung ketat. Saling kejar mengejar angka pun terjadi dalam pertandingan yang disaksikan langsung Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono, Wakil Ketua MPR RI Syarief Hasan, dan Mas ibas. Tidak ketinggalan Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji beserta Muspida Kabupaten Pacitan. Set pertama berhasil direbut tim asal kota Gudeg.
Seakan tidak ingin memberi angin, Dio Zulfikri dan kawan-kawan langsung tancap gas. Jual beli serangan pun terjadi. Set kedua akhirnya berhasil direbut lavani Pacitan dan skor menjadi imbang 1-1.
Memasuki set ketiga permainan Pacitan Lavani semakin rapat. Ditambah semangatnya dukungan dari ribuan warga Pacitan yang di hari kedua tetap semangat mendukung Tim kebanggaan. Beberapa kali serangan Tim Yuso Yogyakarta mampu dipatahkan. Set ketiga Pacitan Lavani unggul begitu juga dengan set keempat. Berada diatas angin Pacitan Lavani memasukkan Nanda Waliyu Ramadani. Pemain muda binaan Lavani asal Nanggungan Pacitan. Meski sempat memberikan perlawanan ketat Yuso Yogyakarta tetap tidak mampu membendung. Set kelima pun akhirnya dimenangkan Pacitan Lavani sehingga hasil akhir menjadi 1-4 untuk Pacitan Lavani. (prokopim Pacitan / Pemkab Pacitan)

Ciptakan Layanan Prima Pemkab Pacitan Replikasi Aplikasi Sukma-e Jatim Untuk Mengukur Kepuasan Publik

Pemerintah Kabupaten Pacitan bersama Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur, Kamis (07/07/2022) menandatangani komitmen replikasi dan penerapan inovasi pelayanan publik Sukma-e Jatim di Kabupaten Pacitan. Penandatanganan kesepakatan dilakukan Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji dengan Kepala Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Jatim Ramliyanto.

Sukma-e Jatim merupakan sistem untuk mengukur tingkat kepuasan masyarakat sebagai pengguna layanan dan meningkatkan kualitas penyelenggaraan pelayanan publik. Aplikasi inovasi dari Biro Organisasi Sekda Provinsi Jatim ini diharapkan akan membantu perangkat daerah di Kabupaten Pacitan dalam survei untuk mengukur IKM terhadap layanan publik.

“Saya sangat sepakat sekali dengan Sukma-e ini. Ini bentuk keterbukaan kita semua bahwa kita bekerja tapi kita juga bisa tahu mana kekurangan kita. Jangan dipandang ini sebuah beban bagi temen-temen perangkat daerah tapi ini adalah pemacu kita lebih baik lagi untuk Pacitan yang bahagia sejahtera,” kata Bupati.

Bupati berharap kepada kepala perangkat daerah dan kepala puskesmas untuk mendorong dan memotivasi penerapan aplikasi ini. Melakukan pemantauan hasil SKM di masing-masing perangkat daerah dan unit-unit kerja, sehingga kinerja pelayanan publik di Kabupaten Pacitan dapat ditingkatkan kualitasnya.

“Inovasi ini sangat sederhana supaya mudah di ATM (amati-tiru dan modifikasi),” sambung Kepala Biro Organisasi Sekda Provinsi Jatim Ramliyanto.

Selain sederhana, mudah dan murah lanjut Ramliyanto, Sukma-e Jatim ini memiliki tiga manfaat sekaligus. Manfaat pertama bagi masyarakat dalam memberikan penilaian terhadap pelayanan publik yang diterimanya. Manfaat kedua bagi perangkat daerah karena lebih cepat mendapatkan informasi akan kualitas layanan publik yang diberikan. Dan, yang terakhir akan memudahkan bagi Pemkab dalam mengambil kebijakan karena informasi yang masuk lebih cepat dan presisi. (Prokopim Pacitan / Pemkab Pacitan)

 

Men Sana In Corpore Sano

Ada yang istimewa di Gedung Karya Darma lingkup Kantor Bupati Pacitan, sore ini (05/07/22).
Nampak terlihat beberapa orang bermain tenis meja di dalam gedung. Bukan olahraganya yang istimewa, tapi pemain dan penontonnya yang istimewa.
Salah satu pertandingan istimewa yaitu saat Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji bertanding melawan Andi Mallarangeng. Walau bukan pemain tenis meja profesional, tetapi keduanya tetap menyuguh permainan yang penuh semangat.
Pertandingan terasa semakin istimewa karena disaksikan langsung Presiden Ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono.
Men sana in corpore sano
(Prokopim pacitan/ Pemkab pacitan)

HUT Bhayangkara 2022; Polri Adalah Kita

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji mengikuti Upacara Hari Bhayangkara Ke-76 Tahun, pada tahun ini Polri mengusung tema Polri Yang Presisi Mendukung Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural Untuk Mewujudkan Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh.

Upacara tersebut dilaksanakan secara virtual zoom bersama Presiden RI Joko Widodo. Selain Dihadiri Bupati, turut hadir mengikuti upacara bersama Kapolres Pacitan AKBP Wiwit Ari Wibisono, Komandan Kodim 0801 Pacitan Letkol INF Ibnu Khazim, Ketua DPRD Pacitan Ronny Wahyono, Ketua Kejaksaan Negeri Pacitan Andi Panca Sakti. (PemkabPacitan).

Kawal BPOM Pantau Izin Edar Produk di Pacitan

Demi mengurangi tingkat risiko yang disebabkan oleh produk tanpa izin edar, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Surabaya gelar pemeriksaan di beberapa wilayah Jawa Timur, termasuk di Pacitan.

Pemantauan terus digencarkan untuk menekan ancaman kesehatan masyarakat akibat peredaran bahan pangan, kosmetik maupun obat tradisional yang mengandung bahan kimia berbahaya.

Adapun pemantauan di Pacitan dilakukan di sejumlah tempat seperti, Toserba Enggal 2, toko kosmetik Roopa, Toko Jamu, dan beberapa tempat lainnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan, dr. Hendra Purwaka berharap dari hasil yang keluar dari tim BPOM nantinya dapat dijadikan sebagai pengalaman bagi para owner toko agar selalu mengecek barang dagang yang diperjualbelikan telah memiliki izin edar.

Kemudahan dalam melakukan cek produk yang telah lolos BPOM sekarang lebih efektif dan efisien, pengecekan bisa dilakukan melalui aplikasi BPOM Mobile atau situs webnya.

“Jika nomor registrasi produk tidak menampilkan rincian produknya, dapat dipastikan produk tersebut palsu atau belum terdaftar,” terang dr. Hendra.

Kesadaran pentingnya risiko yang ditimbulkan akibat bahan berbahaya tersebut harus dipahami oleh masyarakat guna menghindari bahaya yang ditimbulkan.

“Apabila menemukan produk palsu atau tidak memiliki izin edar bisa langsung melaporkannya langsung ke BPOM untuk bisa ditindaklanjuti, ” tambah dr.Hendra. (Dinkes/PemkabPacitan).