Pemkab Pacitan Gelontor Bonus Untuk Atlet Peraih Medali dan Pelatih Di Ajang Porprov VII Jatim

Capaian prestasi atlet Pacitan yang berlaga di ajang Porprov Jatim 2021 diganjar bonus oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Pacitan. Tidak tanggung-tanggung, Pemkab Pacitan mengguyur bonus hingga ratusan juta rupiah kepada atlet yang berhasil mendapatkan medali. Tidak hanya atlet, bonus uang juga diberikan kepada para pelatih.
Penyerahan bonus kepada atlet Porprov berlangsung, Senin (04/07/2022) malam di Pendopo Kabupaten oleh Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji. Di ajang 2 tahunan tersebut Kabupaten Pacitan berhasil finis diurutan ke 32 dengan perolehan 17 medali.

“Atas nama pribadi, pemerintah dan masyarakat saya ucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada para atlet yang telah mewakili Kabupaten Pacitan dan menyandang nama baik Pacitan,” ungkap Bupati.

Untuk atlet peraih medali masing-masing mendapatkan bonus dengan besaran menyesuaikan kriteria. Bonus tertinggi diperoleh medali emas perorangan sebanyak Rp.15 juta. Sedangkan peraih emas beregu mendapatkan bonus bervariasi mulai Rp.10 juta hingga Rp.3 juta. Demikian pula bonus untuk peraih medali perak dan perunggu
Sesuai peringkat, Kabupaten Pacitan menduduki peringkat ke-32 klasemen dari 15 cabor yang diikuti.

Capaian medali emas pada Porprov VII ini juga mengalami kenaikan dibanding sebelumnya. Untuk perolehan emas Porprov VII tahun ini dipersembahkan cabor angkat besi dan menembak.

“Alhamdulillah dalam Porprov VII kita bisa membawa pulang 9 medali emas, 2 perak dan 6 perunggu,” sambung Ketua KONI Kabupaten Pacitan Dyah Mentari Putri. (prokopim Pacitan / Pemkab Pacitan)

Kerja Bareng Tentukan Batas Wilayah Desa

Soal Perbatasan yang sebagian masih tumpang tindih di Kabupaten Pacitan, Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji berharap pihak desa maupun kecamatan untuk segera mengambil langkah tegas. Hal itu Ia serukan dihadapan awak media, pekan pertama di bulan Juli, Senin (04/07).

Mas Aji, Sapaan akrab Bupati menilai jika masalah batas desa tersebut tidak boleh dibiarkan berlarut-larut, karena bisa berdampak terhadap kerancuan administrasi dan lain-lain di kemudian hari.

Bupati mengutip sebuah syarat suatu wilayah, tentu harus mempunyai batas-batas yang disepakati bersama. “Permintaan dari pusat tersebut sudah semestinya segera dipenuhi,” katanya.

Pemkab Pacitan sendiri mengakui adanya beberapa wilayah yang masih rancu terhadap batas-batasnya, hal tersebut oleh Mas Aji masih dinilai wajar. Meski di kabupaten lain lebih parah, namun pihaknya benar-benar berharap adanya komitmen antar instansi, baik dari pusat hingga kelurahan/desa untuk menyelesaikan masalah ini.

Hingga saat ini Bupati telah menyusun peraturan tentang batas desa untuk menyikapi masalah nasional tersebut, namun demikian peraturan ini ternyata masih harus dilakukan revisi, disesuaikan dengan Permendagri Nomor 45 tahun 2016. (PemkabPacitan)

Rencanakan Gelar Kembali Voli Pantai Tingkat Nasional

Inilah suguhan yang disajikan tuan rumah Pemerintah Daerah Kabupaten Pacitan (Pemkab Pacitan), saat dipercaya memfasilitasi Atlet Bola Voli Pantai berlaga dalam ajang Sirkuit Nasional Bola Voli Pantai Di Pancer Door yang dihelat mulai 29/06 s/d 03/07.

Presiden Ke 6, Susilo Bambang Yudhoyono yang kebetulan pulang ke kampung halaman turut serta hadir dan memeriahkan laga final hari ini (03/07), didampingi putra kedua Edhie Baskoro Yudhoyono dan segenap rombongan bersama-sama menyaksikan keseruannya dengan latar Teluk Pacitan.

Ghazan Akbari Azzamuda, atlet DKI yang juara 3 pada Sirkuit Nasional Bola Voli Pantai ini mengaku sangat puas berlaga di Pacitan. Tak ada satupun kendala, malahan dirinya mengaku enjoy selama bertanding, ini karena alamnya yang diakui Ghazan dan rekan satu timnya begitu mengagumkan.

“Tidak ada yang perlu dibenahi, sudah bagus dan memuaskan kami sebagai peserta,” ujar dia yang mengaku tidak menyesal berlaga di Pacitan meski tidak duduk di peringkat pertama.

Lalu apa sebenarnya target dari gelaran Sirkuit Nasional Bola Voli Pantai tahun 2022 ini. Apakah sekedar pelengkap panjangnya libur sekolah saat pandemi mulai sirna. Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji menegaskan berbagai event yang mengundang perhatian khalayak bisa dipastikan akan berdampak terhadap sektor lain, termasuk perekonomian.

“Dampak lain juga saya kira harus perhatikan, masalah kebersihan. Event ini harus kita jadikan kampanye sadar kebersihan dan sampah khususnya di area wisata,” tegas Mas Aji.

Lebih jauh bicara Sirkuit Nasional Bola Voli Pantai, menurut Bupati perhelatan ini tak sekedar ajang olahraga semata, namun lebih pada gerbang New Normal. Kembalinya berbagai macam keadaan terutama perekonomian seperti sebelum adanya pandemi.

“Seingat saya event tingkat nasional baru pertama kita laksanakan setelah lebih 2 tahun,” ungkapnya yang merasa selalu siap terhadap event-event nasional di Pacitan, selama pemerintah masih mempunyai anggaran.

Senada dengan yang diutarakan Mas Aji, Kadisbudparpora, secara terperinci melirik minat dan bakat generasi Pacitan terhadap Voli Pantai,

Meski Turmudi juga mengedepankan sektor pariwisata dan UMKM kembali menggeliat, untuk kemajuan masyarakat Pacitan. “Cukup lama Off karena Covid-19, wisata dan UMKM kita harus kembali Bangkit,” katanya.

Gelaran ini juga melahirkan harap oleh Slamet Mulyanto, sebagai ketua panitia dirinya mengaku optimis bisa kembali menyukseskan Voli Pantai pada tahun-tahun mendatang. Demikian bukan berlebihan jika merujuk berbagai komentar positif dari para pedagang, pemain dan khususnya penonton dari berbagai wilayah di Indonesia.

Terlebih dirinya kian bersyukur melihat hasil nyata muda-mudi Pacitan yang semakin melirik olahraga Voli Pantai, sehingga dimungkinkan nanti pemuda ini menjadi atlet profesional yang bisa mengharumkan Pacitan dan Indonesia.

Sirkuit Nasional Bola Voli Pantai di Pancer Door ini juga dapat diakses di media resmi Pemkab Pacitan, di tangan-tangan kreatif Diskominfo Pacitan seluruh penggemar Voli Pantai dapat mengaksesnya jika kebetulan berhalangan hadir di Pancer Door. (PemkabPacitan)

Ratusan Pembalap Adu Cepat Dalam Kejurda Ibas Matic Race 2022

Tak kurang dari 200 pembalap dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta hingga Kalimantan turut ambil bagian dalam kejuaraan daerah (Kejurda) Ibas Matic Race 2022. Berpacu di arena sirkuit Alun-Alun Pacitan adu cepat kuda besi tersebut tidak hanya menghibur tapi juga mengobati rasa rindu para pecinta balapan.

Kejurda Ibas Matik Race 2022 dibuka langsung anggota DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono atau akrab disapa Ibas. Balapan ini sendiri mempertandingkan 21 kelas mulai dari kelas standart, matic non seeded/ expert lokal dan karesidenan, 2 tak non seeded/expert lokal dan karesidenan hingga open. Sejumlah pembalap lokal pun tidak mau ketinggalan di ajang tersebut.

“Kegiatan motor race seperti ini tidak ada hampir 7 tahun untuk itu saya hadir disini untuk memberikan dukungan semoga kegiatan pro race seperti ini terus berlanjut sekaligus kita jadikan sarana memperkenalkan Pacitan,” katanya.

Senada disampaikan Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji. Orang nomor satu di Pacitan itu menyampaikan rasa terimaksihnya atas terlaksananya motor race di Kabupaten Pacitan.

“Kegiatan seperti ini Insya Allah selain memang untuk mencari bakat-bakat terbaik bidang balap juga sangat menghibur bagi masyarakat Pacitan,” ungkap Bupati.

Ada yang sangat istimewa dalam hajatan road race kali ini, yaitu hadirnya Presiden Ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono yang menyaksikan langsung dari panggung kehormatan. (prokopim Pacitan / Pemkab Pacitan)

Ada yang sangat istimewa dalam hajatan road race kali ini, yaitu hadirnya Presiden Ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono yang menyaksikan langsung dari panggung kehormatan.

 

Menggelorakan Sadar Sampah Untuk Masa Depan Laut

Merujuk pada hasil Sensus Penduduk 2020, jumlah penduduk Kabupaten Pacitan mencapai 586.110 Jiwa. Seiring dengan pesatnya pertumbuhan dan perkembangan suatu wilayah serta berbagai macam aktivitas yang dilakukan, maka akan berpengaruh terhadap volume timbulan sampah yang dihasilkan.

Laut dengan segala keunikan, keanekaragaman dan kekayaan sumber dayanya akan selalu menjadi harapan dan masa depan semua orang. Sampah yang tidak dikelola dengan baik akan menjadi ancaman dan akan berdampak pada sumberdaya kelautan dan perikanan serta berakhir pada kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

Sementara data Neraca Sampah tahun 2021 (Laporan SIPSN), timbulan sampah di Pacitan mencapai 104.654,83 ton/tahun. 23 persen sampah telah dikelola dengan baik dan sisanya 76,95 persen tidak terkelola. Maka untuk memaksimalkan pengelolaan sampah diperlukan kerjasama dari berbagai pihak.

Dalam upaya penanganan sampah laut, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berkomitmen terus aktif berkontribusi dan bekerjasama dengan K/L terkait, guna mengurangi sampah plastik di laut yang target pengurangannya hingga 70 persen di tahun 2025.

Kementerian PUPR menyusun rencana Penanggulangan Sampah di Pesisir dan Laut melalui 4 strategi. Meliputi pengelolaan sampah plastik yang berasal dari aktivitas transportasi laut, pengelolaan sampah plastik yang berasal dari kegiatan di kawasan wisata bahari, pengelolaan sampah plastik yang berasal dari kegiatan kelautan dan perikanan, serta pengelolaan sampah plastik yang berasal dari aktivitas di pesisir dan pulau-pulau kecil.

Bulan Cinta Laut (BCL) yang dicanangkan Menteri Kelautan dan Perikanan pada saat kick off #Bulan Cinta Laut di Pantai Parangkusumo Yogyakarta akhir Januari 2022 lalu, merupakan langkah inisiatif yang efektif dalam pengurangan sampah plastik di laut dengan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.

Sebagai upaya menjaga kesehatan laut, KKP bersama Pemkab Pacitan pada Sabtu (02/06) mengajak seluruh komponen untuk menggelorakan dan mengedukasi masyarakat agar ikut berperan aktif dalam Gerakan Bersih Pantai dan Laut (GBPL).

Aksi #BCL melalui #GBPL diharapkan dapat terus dilakukan oleh Pemkab Pacitan hingga menjadi agenda rutin Pemerintah Daerah.

71 Kilometer garis pantai Pacitan dengan lautannya menyimpan segalanya, sudah waktunya Pacitan dan penghuninya menunjukkan pada dunia, bermuara dari Pacitan masyarakatnya bijak mengelola laut. (PemkabPacitan/ dok foto: Prokopim Pacitan)