Dinkes Pacitan Kembali Pilih Doter Kecil dan Duta Kesehatan Remaja 2019

Pemilihan Doter Kecil dan Duta Kesehatan Remaja tahun 2019 kembali digelar di Kabupaten Pacitan oleh Dinas Kesehatan Pacitan kemarin 10/10 di Gedung Karya Darma. Ratusan siswa dan siswi tersebut telah mengikuti berbagai  rangkaian tes dan ujian hingga dapat mengikuti pemilihan ini.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Ratna Susy Rahayu mengatakan kegiatan ini kembali digelar karena banyak manfaat yang akan diperoleh para generasi muda di Pacitan, nilai-nilai perilaku hidup bersih dan sehat akan tertanam pada anak sejak mereka masih belia.

Perilaku tersebut tidak bisa ditanam melalui orang tua dan guru saja, berbagai rangsangan harus dilakukan dengan berbagai cara. Metode tersebut tidak hanya akan menguntungkan peserta dan pemenang.

Secara langsung dan tidak langsung pengalaman yang mereka peroleh akan mereka bagikan kepada orang-orang disekitarnya baik keluarga, teman dan yang lain. “Mereka yang terpilih secara otomatis akan menjadi kader kesehatan disekolahan dan setiap kegiatan program UKS akan terlibat,” kata Ratna. (budi/rozak/dzakir/wira/DiskominfoPacitan).

Ketua BPD, Panwas dan Pemilihan Tanda Tangani Pakta Integritas

Supaya berjalan dengan baik tanpa ada kendala sekecil apa pun yang merupakan harapan bersama. Perayaan pesta demokrasi tingkat desa yang bakal digelar tidak lama lagi ini hanya mempunyai dua jawaban, pertama menang dan satunya adalah kalah.

Kondisi ini dapat memicu tejadinya hal yang tidak diinginkan jika kemasan Pilkades Serentak ini keluar dari regulasi yang ada. Penyamaan persepsi perlu dilakukan melalui Penandatangan Pakta Integritas Pilkades Serentak 2019 oleh Ketua BPD, Ketua Panwas dan Ketua Pemilihan di 113 desa hari ini 10/10.

Beberapa poin yang terkandung pada nota pakta integritas diharapkan Bupati Pacitan Indartato menjadi modal dalam menjalankan tugas tersebut. Sehingga keinginan menyelenggarakan Pilkades yang aman lancar dan damai dapat terlaksana. “Mari kepada penyelenggara Pilkades untuk Profesional dalam menjalankan tugas,” harap Indartato.

Kapolers Pacitan AKBP Sugandi menilai penandatangan tersebut merupakan hal yang baik dilaksanakan, supaya semua yang terlibat langsung ini bekerja sesuai dengan aturan yang ada. “Mereka bagian dari sistem harus dapat menjalankan pekerjaan sesuai aturan,” kata Sugandi.

Inovasu baru juga dilakukan dalam mendukung pemilihan ini, berbentuk Kelompok Kerja (Pokja) Hukum, bekerja membantu seluruh panitia dalam mengurai segala sesuaitu permasalahan yang timbul. “wadah komunikasi dan diskusi dan koordinasi antar panitia ditingkat bawah dan kabupaten,” tambah Dia. (budi/rozak/dzakir/wira/DiskominfoPacitan).

Digital Signature Satu Icon Menuju Pacitan Yang Lebih Maju

Pemerintah terus berupaya memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat, percepatan menjadi satu hal yang penting di jaman serba digital seperti sekarang. Model baru Digital Signature atau Tanda Tangan Digital menjadi hal yang kini tengah disosialisasikan oleh Diskominfo Kabupeten Pacitan bersama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

Digital Signature mempunyai banyak manfaat yakni cepat, mudah dan dapat dilakukan di mana pun dan kapan pun. Tanpa meninggalkan tiga jenis aspek keamanan, mulai integritas data, kerahasiaan yang dapat diverifikasi dan anti penyangkalan.

Piranti tersebut direspon baik Bupati Pacitan Indartato, melalui arahannya meminta seluruh instansi untuk menerapkan, hal ini disampaikan Sandi Prasetiawan Kasi Pelayanan Sertifikat Elektronik BSSN bisa secepatnya terealisasi. “Teknologi ini tidak sulit, ini mudah,” kata Sandi.

Mudah, jika seluruh sistem yang ada di Kabupaten Pacitan sudah terintegrasi, berdasar kenyataan beberapa instansi sudah siap pada model tersebut. Melalui dua pecontohan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu (BPMPTSP) Pacitan dan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Pacitan. Namun keberhasilan secara keseluruhan semua kembali pada semangat Diskominfo Pacitan dalam mewujudkannya.

“Digital Signature menjadi perhatian kami supaya atensi Bapak Bupati segera terealisasi,” kata Kepala Diskominfo Pacitan Rachmad Dwiyanto kemarin 09/10. Menyatakan komitmennya untuk segera merealisasikan harapan tersebut. (budi/anjar/notz/wawan/rozak/dzakir/wira/DiskominfoPacitan).

Dadapan Masuk 28 Besar Lomba Desa Wisata Nasional 2019

Desa Dadapan saat ini berahasil duduk di 28 dalam Lomba Desa Wisata Tahun 2019, yang digelar oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonsia (Kemendes). Tim Verifikasi lomba kemarin 09/10 datang untuk membuktikan langsung bagaimana Setono Gentong dan yang lain dikemas oleh Desa Dadapan.

Melalui dana desa, Dadapan terus tumbuh untuk menjadi desa yang maju dan mandiri dari wisata yang dibangun dan diolah serta didukung produk unggulan yang dimiliki. Terlebih Pemda Pacitan selalu support setiap langkah inovasi desa ini.

Ahmad Robiul Fuad Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa (PMD) Provinsi Jawa Timur dikesempatan ini menyampaikan, Kabupaten Pacitan melalui semangat Dadapan sangat layak menjadi yang terbaik pada lomba tersebut, selain lanskap yang indah tersebar di mana-mana, Fuad mengaku masyarakatnya sangat ramah. “satu rangkaian untuk menjadi juara,” ungkap Dia.

Beberapa aspek akan menjadi perhatian Minarni Masbun Ketua Tim Verifikasi dalam sambutannya, adalah bagaimana sebuah desa menjual wisatanya, kesiapan menyambut tamu, membuat siapa pun yang datang, baik wisatawan lokal, nasional atau mancanegara dapat tertarik dan betah di desa tersebut.

“Yang masuk 10 besar akan di undang ke Jakarta,” kata Minarni. Melanjutkan bahwa konsep desa wisata mesti fokus pada kaum milenial, masih muda yang mampu berkujung kesatu destinasi meski jarak yang ditempuh cukup jauh. (budi/dzakir/wira/DiskominfoPacitan)

BPBD Pacitan Turunkan Jurus Sakti Saat Hadapi Bencana

Sebanyak 175 anggota Tim Penggerak PKK dan Darma Wanita Persatuan se Kabupaten Pacitan mendapat pencerahan berbagai macam potensi bencana, baik ancaman banjir, kekeringan, tanah longsor, gempa bumi atau pun tsunami.

Karena semua harus siap jika bicara masalah bencana, baik anak-anak, lansia bahkan difabel. Mereka harus memahami mitigasi dan risiko bencana jika Kabupaten Pacitan ingin tangguh terhadap bencana.

Luki Indartato Ketua TP PKK dan sekaligus Penasihat DWP Kabupaten Pacitan mengatakan kegiatan ini dirasa perlu dilakukan kepada para anggota, mengingat sosok wanita sebagai ujung tombak dalam keluarga. “Jenengan semua berperan penting dalam mewujudkan keluarga yang sadar bencana,” ujar Luki kemarin (07/10).

Berbagai macam potensi yang sekonyong-konyong dapat terjadi dikenalkan secara lugas oleh Diannitta Agustinawati Kasi Pencegahan Dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan. Pada kesempatan tersebut ia juga menegaskan akan pentingnya menyiapkan tas siaga.

“Meski sangat sederhana, namun tas siaga ini sangat penting saat terjadi bencana. Masukkan ke dalam tas berbagai kebutuhan, termasuk senter, kotak P3K, surat berharga atau makanan kering,” kata Diyannita.

Peserta juga memperoleh tambahan jurus dalam menghadapi gempa bumi, ini sangat penting karena hingga kini tidak ada alat yang dapat memperdiksi kedatangannya, dan disempurnakan dengan jurus menghadapi tsunami. (budi/dzakir/wira/DiskominfoPacitan).