Olah Limbah Tambak Udang Yang Bau; Trisna otw World Young Innovation Exhibition 2022

Betapa terkejutnya Trisna Avi Listyaningrum. Saat mengetahui bahwa kandungan limbah udang yang bau menyengat di desanya ternyata mengandung Kitin, sebuah polisakarida struktural yang digunakan untuk menyusun eksoskeleton dari arthropoda.

Lantas Trisna berangan-angan, akankah ini adalah tonggak sejarah bagi umat manusia, bahwa perikanan akhirnya benar-benar berkaitan dengan pertanian, sembari terbayang lanskap Pacitan yang subur dan indah.

“Saya bawa air limbah udang itu ke Laboratorium Kampus, ternyata mengandung Kitin. Pupuk organik manapun tidak ada kandungan itu,” kata dia saat mampir di Diskominfo Pacitan, (11/04).

Mahasiswa Pascasarjana Pendidikan Fisika Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta itu lantas lebih serius melakukan risetnya, limbah bau dari Desa Hadiwarno dan Sidomulyo tersebut setelah ia campur dengan kotoran kambing (Srintil) dan bakteri anaerob lalu ia fermentasi.

hasilnya diluar dugaan, limbah tersebut nyatanya dalam satu liter kaya akan nitrogen, kalium, fosfor dan tentu kitin. Dengan komposisi 180 Liter limbah udang, 20 Kilogram Srintil dan 30 sampai 50 tetes bakteri anaerob.

“Tapi sayang, masyarakat di Pacitan sementara belum bisa menikmati langsung hasil ini, karena kesibukan saya di Yogyakarta,” ungkap anak pertama dari pasangan Sulistiyono dan Ruminatun tersebut.

Terang saja event Pekan Kreativitas Mahasiswa dari Kemendikbud memberi reward gadis yang hobi jalan-jalan itu uang pembinaan sebesar Rp. 8Juta. Merasa harus terus bergerak Trisna lalu menggandeng 2 orang sahabatnya untuk membantunya dalam sebuah tim kecil. Berkat kerja keras dan keikhlasan doa, Tuhan menasbihkan Trisna dan tim memperoleh Juara Harapan 1 PIMTANAS PTMA, kemudian Juara 1 UTU Awards.

“Yang terakhir kami berhasil menjadi Juara 1 ASEAN Innovative Science Environmental and Entrepreneur Fair 2022,” terangnya.

Ternyata kini tengah berusaha kembali mengharumkan nama Pacitan dan merah putih di gelaran bergengsi berskala Internasional “World Young Innovation Exhibition” di Kuala Lumpur.

namun dibalik paras khas gadis Jawa, seorang Trisna terpenting adalah nilai kemanfaatan atas temuannya ini. Acapkali dialektikanya bersama tim liputan @pemkabpacitan mengisyaratkan petani dan petambak udang yang sejahtera.

“Mohon doa dan dukunganya di ajang Internasional yang akan saya ikuti nanti. Karena saya harus datang langsung ke Kuala Lumpur,” tambah Dia yang ternyata berulang tahun pada minggu keempat bulan april nanti. (pemkabpacitan).

Bagi-bagi 12 Miliar Untuk Masyarakat

Ratusan orang pagi ini berkumpul di halaman kodim 0801 Pacitan, mereka adalah masyarakat yang belum tercover program bantuan pemerintah, masuk dalam Bantuan Tunai Pedagang Kaki Lima Warung dan Nelayan (BTPKLWN) oleh TNI.

“Untuk Kabupaten Pacitan mendapat alokasi sebanyak Rp. 12 Miliar yang kami salurkan ke 12 kecamatan. Sementara satu penerima akan mendapat Rp. 600 Ribu,” ujar Ibnu Khazim, Komandan Kodim 0801 Pacitan.

Program bantuan pemerintah untuk kembali menguatkan ekonomi pasca Covid-19 tersebut dipastikan akan rampung dibagikan ke 20 ribu penerima sebelum hari raya Idul Fitri, Dandim juga menegaskan, penyaluran ini pihaknya bekerjasama dengan pihak desa dan kecamatan.

“Yang pasti mereka yang telah masuk program bantuan akan otomatis ditolak, ini khusus kepada mereka para PKL, warung dan nelayan yang belum tercover,” jelasnya.

Sementara itu, Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji yang berkesempatan hadir dan membuka penyerahan BTPKLWN TNI tersebut merupakan wujud kehadiran pemerintah terhadap masyarakat.

“Artinya pemerintah serius memperhatikan Masyarakat, termasuk menyerahkan bantuan. Kegiatan ini juga untuk memulihkan perekonomian,” terang Mas Aji.

Momentum yang baik pada Ramadhan sekaligus menuju Idul Fitri, kondisi perekonomian menjadi semakin membaik, sehingga diharapkan Bupati masyarakat Pacitan bahagia dan sejahtera. (PemkabPacitan).

Berharap Hubungan Pemerintah, Ulama Dan Masyarakat Semakin Mesra

Agenda kerja Safari Ramadan Bupati Pacitan telah sampai titik ke empat, tepatnya di bumi santri Kecamatan Arjosari. Bertempat di Masjid Nurul Salam Desa Gegeran. Seperti biasa Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji bersilaturahmi dengan masyarakat setempat serta melakukan beragam kegiatan.

“Ini bentuk istiqomah kita dan Alhamdulillah doa kita semua terjawab, kita bisa menjumpai ramadan tahun ini,” ungkap Bupati, (07/04).

Melalui kegiatan Safari Ramadan ini Mas Aji berharap akan terjalin hubungan yang mesra antara pemerintah, ulama dan masyarakat. Bersama sama membangun Pacitan yang lebih baik, mewujudkan masyarakat bahagia sejahtera melalui bidang kemampuan serta wilayah masing- masing.

“Insya Allah jika satu semangat dengan doa yg sama apa yang menjadi cita-cita kita bersama akan diijabah Allah SWT,” sambungnya.

Dalam kesempatan tersebut Bupati menyerahkan beragam bantuan diantaranya santunan untuk anak yatim, bantuan keluarga tidak mampu, bantuan warga terdampak bencana serta bantuan karpet, sajadah dan jam dinding digital untuk nasjid setempat. Mas Aji juga mendapat kehormatan menandatangani plakat peresmian Masjid Nurul Salam yang baru rampung renovasi.

Turut hadir bersama Bupati, Wakil Bupati Pacitan, Ketua DPRD Pacitan, Asisten dan Staf Ahli bupati, Sekda Pacitan, beberapak kepala OPD serta camat dan kepala desa Se Kecamatan Arjosari. (prokopim pacitan / Pemkab Pacitan)

Tiga Desa Di Pacitan Dapat Penghargaan Dari Dirjen Perbendaharaan Kanwil Provinsi Jawa Timur

Desa Pakisbaru Kecamatan Nawangan, Desa Donorojo Kecamatan Donorojo dan Desa Gemaharjo Kecamatan Tegalombo mendapatkan penghargaan dari Direktorat Perbendaharaan Kantor Wilayah Provinsi Jawa Timur.


Ketiga desa tersebut mendapat penghargaan sebagai peringkat I, II dan III Desa Prospektif Good Governance Pengelolaan Keuangan Desa Tahun 2021 di Kabupaten Pacitan.

Penghargaan secara simbolis diterima oleh Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji pada acara Change Leader Meeting yang diadakan di Kantor Pelayanan Perpendaharaan Negara Pacitan, Kamis (07/04/22).

Mas Aji yang juga menjadi keynote speaker pada acara tersebut memberi apresiasi dengan penghargaan yang diraih tiga desa tersebut. “Harapannya ini sebagi pengungkit desa-desa lainnya, biar mereka bisa tumbuh, dan bergerak ke hal yang sama seperti tiga desa yang mendapat penghargaan tadi” ungkap Bupati saat diwawancarai media selepas acara”. (prokopim pacitan / Pemkab Pacitan)

24 Puskesmas Siap Jadi BLUD; Pelayanan Kesehatan Kian Prima

Tindak lanjut rencana penetapan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Puskesmas di Kabupaten Pacitan saat ini sudah memasuki tahap pembinaan lanjutan berupa penyusunan dokumen oleh konsultan.

Pendampingan tersebut merupakan kelanjutan dari tahap yang sebelumnya dilangsungkan secara daring/online.

Sejumlah 24 Puskesmas dibagi menjadi 2 kloter dengan pelaksanaan secara bertahap, Rabu (06/04) dan Kamis (07/04), berlokasi di Gedung Pertemuan Tamperan.

“Akan ada duakali review oleh konsultan sebelum benar-benar siap diajukan ke tim penilai, yang mana di minggu kedua nanti sebagai tahap akhir pemberkasan dokumen,” terang dr. TH Hendra Purwaka, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pacitan.

Menurutnya pengelolaan keuangan dengan sistem BLUD nantinya mampu memaksimalkan Puskesmas dalam menggunakan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP), yaitu pendapatan dari pelayanan pasien secara langsung tanpa harus setor ke kas negara.

Mekanisme tersebut tentu sangat membantu, terutama dalam menyediakan obat-obatan, membayar biaya operasional dan pengeluaran lainnya sesuai dengan anggaran.

Sedangkan tanpa fleksibilitas tersebut akan sulit memberikan layanan prima di era Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), dikarenakan pasien tidak membayar langsung tetapi menggunakan sistem kapitasi.

Tahap selanjutnya pasca ditetapkan menjadi BLUD, pendampingan akan dilanjutkan dengan penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) dan penatausahaan keuangan di tahun 2022. “Sehingga tahun 2023 diharapkan Puskesmas sudah bisa melaksanakan pengelolaan keuangan sesuai mekanisme BLUD,” tambah dr. Hendra (Dinkes/PemkabPacitan).

WhatsApp chat