Kecamatan Kota Tumbuh 3 Kasus

Sempat stay beberapa saat sekaligus memunculkan harapan baru menjadi zona hijau, hari ini kembali terulang penambahan kasus baru sebanyak 3 pasien. Jubir Tim Gugus Tugas Penanganan (TGTP) Covid-19 Kabupaten Pacitan Rachmad Dwiyanto mengemukakan secara keseluruhan pasien merupakan warga masyarakat Kecamatan Kota.

Diantaranya adalah warga Kelurahan Pacitan berusia 60 tahun berjenis kelamin laki-laki, pasien ini memiliki riwayat perjalanan dari kota Bekasi. Kasus selanjutnya perempuan dari Desa Kayen yang mempunyai riwayat menjalani rawat jalan dari dokter praktek di Pacitan.

Sedang pasien terakhir seorang gadis dari Desa Sirnoboyo berusia 17 tahun, yang bersangkutan diketahui seorang santriwati di salah satu pesantren. Dari ketiga kasus baru tersebut membuktikan persebaran pandemi kian acak, membuat tim tracing (TGTP) harus bekerja ekstra. “Namun demikian kami menghimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang,” kata Dia saat rilis (03/09).

Saat ini terpenting adalah bersama pemerintah menghentikan laju penyebaran Covid-19, melalui protokol kesehatan dengan metode 3M (Mencuci tangan, Memakai masker dan Menjaga jarak). Supaya Pacitan bebas virus korona dan kehidupan kembali seperti sediakala. “Dengan balutan New Normal,” himbau Rachmad. (budi/rch/tika/DiskominfoPacitan).

Menilik 5 Desa di Tulakan

Disela-sela padatnya aktivitas sebagai Bupati sekaligus Ketua Tim Gugus Tugas Penanganan (TGTP) Kabupaten Pacitan, Indartato menyempatkan diri menilik masyarakat di 5 Desa di Kecamatan Tulakan (01/09).

Kunjungan kerja tersebut harus dilakoninya sebagai sarana memperoleh masukan dari para kepala desa dan masyarakat, utamanya untuk memaksimalkan birokrasi dan pembangunan di Kabupaten Pacitan.

Indartato di Desa Ngile, Gasang, Kalikuning, Bubakan dan Losari kemarin itu juga berikan apresiasi kepada masyarakat dan pemdes yang telah berupaya keras mengendalikan pandemi Covid-19. “Jangan lupa menerapkan protokol kesehatan melalui 3M (Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak).

Mendekati akhir masa jabatan di periode kedua, ia menyampaikan terimakasih terhadap dukungan masyarakat. Indartato juga mengajak untuk berpartisipasi aktif terhadap pesta demokrasi Desember mendatang disamping tetap aman, lancar dan terkendali. Sesuai nama harum Kabupaten Pacitan yang Adem, Ayem dan Tentrem. (DiskominfoPacitan).

Mungkinkah Zona Hijau Disandang Pacitan?

Kasus sembuh hari ini (02/09) kembali terkonfirmasi, oleh Tim Gugus Tugas Penanganan (TGTP) Covid-19 Kabupaten Pacitan.

Kali ini, satu pasien yang dirawat di Jakarta berhasil sembuh dari virus Corona dan dapat kembali beraktivitas sebagai pramugari.

Kasus terselesaikan tersebut sekaligus menambah persentase kesembuhan menjadi 94 persen dari total akumulasi kasus 84 orang. “Kini kasus tersisa tinggal 3,” ucap Rachmad, Jubir (TGTP) sekaligus Kadiskominfo Pacitan tersebut.

Seyogyanya jika ingin benar-benar menjadi wilayah hijau, diharapkan masyarakat senantiasa disiplin terhadap protokol kesehatan. Tentu penerapannya dengan 3M, mulai Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak. (DiskominfoPacitan).

Hebat! Hari ini Sembuh 3

Tiga pasien meliputi satu orang beralamatkan Pacitan Kota dari cluster lokal Sudimoro, dua orang dari cluster lain-lain dari Kecamatan Punung hari ini dinyatakan negatif Covid-19.

Pernyataan resmi tersebut disampaikan Jubir Tim Gugus Tugas Penanganan (TGTP) Kabupaten Pacitan Rachmad Dwiyanto (01/09). “Hal tersebut sekaligus meningkatkan persentase kesembuhan menjadi 92,9 persen,” kata Rachmad.

Ayo, wujudkan Pacitan menjadi zona hijau, supaya sekolah kembali buka dan situasi kembali normal seperti sedia kala dengan balutan disiplin menerapkan 3M, mulai Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak. “Protokol kesehatan jangan lupa,” tambahnya. (DiskominfoPacitan).

Perkim Garap 710 Rumah di Tahun 2020

Tidak banyak yang tahu bahwa sejak tahun 2010, Kabupaten Pacitan bersama pemerintah pusat (Kementerian PUPR) terus menggalakkan program perumahan berkualitas dan layak huni.

Sampai pada 1 dekade berjalannya waktu, tercatat 10 Ribu rumah dinyatakan tersentuh melalui verifikasi pusat di 12 Wilayah. Merujuk data yang bersumber dari Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Perumahan (Perkim) Pacitan, tahun ini sebanyak 710 rumah bersiap mendapat kucuran dana melalui Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS).

“Masing-masing mendapat Rp. 17,5 Juta. Rp. 2,5 Juta untuk pekerja dan Rp. 15 Juta sisanya bahan,” kata Sar Setyo Utomo Kepala Perkim Pacitan, saat berkesempatan mendampingi Bupati Pacitan Indartato melihat langsung Program BSPS di 5 desa di Kecamatan Tulakan (01/09).

Perbedaan BSPS dengan program lain adalah dilibatkannya partisipasi warga saat pembangunan (Swadaya). Meski 10 Ribu rumah telah tersentuh BSPS, namun program ini belum lah rampung. “Ini karena status ekonomi dan pertumbuhan penduduk,” Lanjut Sar.

Secara mekanisme pengajuan, penerima mendapat usulan dari pemerintah setempat yang kemudian diajukan kembali hingga Kementerian PUPR. Usai terverifikasi, maka masyarakat berpenghasilan rendah tersebut akan memperoleh dana.

Bupati Indartato saat itu pun mengaku bersyukur, lantaran partisipasi warga benar-benar diluar ekspektasi, ditunjukkan dengan swadaya warga yang melebihi jumlah bantuan yang disalurkan. “Bantuan ada yang sampai Rp. 25 Juta, bahkan Rp. 30 Juta,” ungkap Dia bersyukur.

Selebihnya Bupati juga menggratiskan proses Izin Mendirikan Bangunan (IMB), disamping dirinya melalui Perkim terus mengusulkan sebanyak-banyaknya rumah layak huni kepada pusat. “Jika tidak terpenuhi sepenuhnya maka pemda akan membantu melalui APBD,” pungkas Indartato. (anj/alazim/budi/rch/tika/DsikominfoPacitan).