Kerja Cepat Bersama Membangun Pacitan

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji mendorong aparatur pemerintah responsif menyikapi persoalan yang muncul di masyarakat. Mengatasi masalah dengan kerja cepat, tepat namun masih dalam koridor regulasi yang benar.

“Jika ada keluhan dari masyarakat segera tangani dengan cepat asal sesuai aturan,” kata Bupati.

Mas Aji menyampaikan pesan tersebut saat silaturahmi dan sarasehan dengan kepala desa (Kades) dan kepala dusun (Kasun) se-Kecamatan Ngadirojo, Rabu (07/12/2022).

Semangat kerja cepat tersebut lanjut Mas Aji harus menjadi motivasi diri agar target yang sudah direncanakan tercapai. Selain itu, membangun Pacitan juga membutuhkan kerja bersama.

“Membangun Pacitan dengan potensi dan segala tantangannya itu harus yakin, kuncinya semua bersama bergerak,” katanya kembali. (Pemkab Pacitan)

Pekan Karya Inovasi Jadi Ajang Ngudi Kaweruh

Ratusan produk UMKM dari setiap wilayah di Kabupaten Pacitan hari ini dipamerkan di Halaman Stadion dan GOR Pacitan, dalam event Pekan Karya Inovasi PKK Desa/Kelurahan 2022.

Dibuka langsung Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji (Mas Aji), Pekan Karya Inovasi dilaksanakan selama 3 hari berturut-turut, mulai Selasa (06/12) sampai dengan Kamis mendatang.

“Berbagai produk unggulan UMKM diharap mampu meningkatkan peran kader dalam kesejahteraan keluarga,” kata Efi Indrata Nur Bayuaji, Ketua TP PKK Kabupaten Pacitan saat sambutan.

Efi juga mengatakan Pekan Karya Inovasi akan menjadi agenda rutin, sehingga menjadi ajang silaturahmi dan mendorong kapasitas SDM anggota PKK. (PemkabPacitan).

Bupati Berikan Penghargaan ASN Dengan Masa Pengabdian10, 20 Dan 30 tahun

Puluhan Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemerintah Kabupaten Pacitan menerima penghargaan Satyalancana Karya Satya dari pemerintah. Satyalancana Karya Satya adalah tanda kehormatan yang diberikan oleh Pemerintah Republik Indonesia kepada para ASN yang telah melaksanakan tugasnya dengan menunjukkan kesetiaan, pengabdian, kecakapan, kejujuran, kedisiplinan, serta telah bekerja terus-menerus dalam jangka waktu tertentu. Penyematan Satyalancana Karya Satya dilakukan langsung Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji saat acara Tasyakuran HUT ke-51 Korpri di Gedung Karya Darma.

“Ini adalah penghargaan dari pemerintah sebagai bentuk apresiasi serta rasa terimakasih atas pengabdian ASN,” kata Bupati, Senin (05/12/2022).

Sebanyak 60 ASN menerima penghargaan Satyalancana Karya Satya. Terdiri dari 35 ASN dengan masa pengabdian 30 tahun, 17 ASN dengan masa pengabdian 20 tahun serta 8 ASN dengan pegabdian 10 tahun. Dengan anugerah ini Bupati berharap ASN menjadi lebih bersyukur sekaligus sebagai pengingat meningkatkan kinerja melayani masyarakat.

“Era sudah berubah dan ASN harus bisa beradaptasi, responsif, kolaboratif, Inovatif dan yang pasti berani berubah,” imbuhnya.

Dalam kesempatan itu pula Bupati memberikan penghargaan kepada 3 ASN berprestasi, yakni, drg. Satrya Ayu Erawatie Prayudha juara 1 tingkat nasional tenaga kesehatan teladan rumah sakit kategori dokter spesialis, dr. Fajar Dian Rahmawati, juara 3 tenaga kesehatan teladan tingkat provinsi kategori dokter serta Intan Natalina juara 1 provinsi lomba karya tulis ilmiah program Bangga Kencana. (Pemkab Pacitan)

Korpri Harus Bertransformasi dan Adaptif Terhadap Perubahan

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji memimpin upacara dalam rangka peringatan HUT Korpri ke 51, dirangkaikan dengan Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-58, Hari Guru Nasional serta HUT Dharma Wanita Persatuan ke-23 di halaman Pendopo Kabupaten, Senin (05/12/2022). Membacakan sambutan Presiden RI, Bupati mengatakan KORPRI harus bisa bertransformasi secara total menjadi bagian dari birokrasi untuk melayani masyarakat dengan sepenuh hati dan adaptif terhadap perubahan yang terus terjadi.

Dampak pandemi covid-19 yang terjadi sejak awal 2020, berimplikasi sangat luas terhadap seluruh sektor kehidupan bangsa sehingga semua harus beradaptasi. Begitu juga dengan Korpri, harus bisa menjadi pelaku aktif dalam cara berpikir dan cara bertindak yang efisien, inovatif, dan berdaya saing tinggi.

“Saya tegaskan bahwa Korpri sebagai bagian integral dari pemerintahan harus terus diperkuat sebagai salah satu komponen bangsa yang sangat strategis, sehingga fungsi-fungsi seperti tercantum dalam undang-undang ASN dapat diwujudkan secara bertahap,” kata Bupati.

Atas nama pemerintah dan juga pribadi Bupati menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas darma bakti dan pengabdiannya dalam menjalankan tugas dan loyalitas pada bangsa dan negara. Tema HUT Korpri tahun ini adalah “korpri melayani, berkontribusi dan berinovasi untuk negeri”.

Upacara peringatan hari Korpri ke-51 juga dirangkaikan dengan Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-58, Hari Guru Nasional, HUT Dharma Wanita Persatuan ke-23 serta pernyataan Ikrar Netralitas ASN dalam Pemilu. Dalam kesempatan ini pula diserahkan sejumlah penghargaan diantaranya, BKN Award 2022, Anugerah Desa Wisata Indonesia Bangkit 2022, Lolos Verifikasi Penilaian Kabupaten Sehat dan Inovasi Baby Star (bayi sehat tanpa asap rokok).

Sejumlah penghargaan tingkat provinsi juga diraih Kabupaten Pacitan diantaranya, Penghargaan KI Award 2022, Inovasi Gardu Simas serta capaian kinerja pelaporan pelaksanaan rencana aksi terpadu penanganan konflik. (Prokopim Pacitan/Pemkab Pacitan)

Bertekad Bangun Struktur Budaya Demi Bonus Demografi 2045

Mampukah Pacitan memberi kado spesial di 100 tahun kemerdekaannya nanti di tahun 2045. Awalan kalimat ini menjadi tantangan nyata pemerintah dalam menghadapi momentum bonus demografi Indonesia Emas tersebut.

Meski pada realitanya, kebiasaan yang dilandasi ketidaktahuan bakal melahirkan budaya, akhirnya berkembang di sebagian wilayah. Menunjukkan berbagai kondisi yang tidak mendukung pertumbuhan generasi yang unggul sebagai kado spesial untuk Negara Indonesia.

Pacitan, yang syarat dengan ketokohannya sejak Indonesia belum berdiri, menyambut baik mimpi untuk memberi hadiah spesial berupa manusia unggul yang mencakup seluruh aspek kehidupan.

Pemerintah dalam rule yang diamanatkan pusat perlahan tapi pasti menyediakan seluruh akses utamanya informasi berkualitas yang berkaitan dengan pemahaman 1000 hari pertama kehidupan.

Bersama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) maupun Dinas Pendidikan (Dindik) dan yang lain, Efi Suryaningsih Sebagai Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Pacitan mesti menjamin akses informasi yang ada sehingga keluarga dan utamanya generasi muda mendapat pengetahuan akan krusialnya program tersebut.

Perlu diketahui, meski bersinggungan dengan tantangan lain, tetapi menjadi perhatian pemerintah di Kabupaten Pacitan adalah risiko Stunting. Meski pada laporan Dinkes, disebut angka tahun 2022 Pacitan mengalami penurunan menjadi 13, 6 persen dari 22 persen di tahun 2020.

Secara umum presentasi menurut data yang dibeberkan menunjukkan keberhasilan Pemda dalam menangkap situasi Stunting di Pacitan. Meski Efi menangkap hal lain untuk jangka panjang. Yakni penyikapan pola yang lebih komprehensif, merubah mindset dari budaya yang mengakar di sebagian masyarakat menjadi kunci penting.

“Sejauh ini kita terkendala Medan,” ujar Efi (26/11) kepada @pemkabpacitan. Penyebaran masyarakat di seluruh wilayah Pacitan tersebut harus diimbangi dengan gerakan masif dari para kader dan para petugas secara berkelanjutan.

Lebih jauh, sarjana seni lukis tersebut menilai budaya yang berkembang di sebagian masyarakat umumnya menjadi mindset, dan mesti disikapi bersama-sama.

Beruntung dr. Hendra Purwaka Kepala Dinkes memahami karakteristik masyarakat Pacitan, sejatinya menurut Hendra orang Pacitan cenderung penurut, asal ada tokoh yang dilibatkan. Efi pun tak cemas jikalau mesti melibatkan leader formal maupun informal dalam merubah paradigma masyarakat demi mencetak generasi unggul.

Dinas DPPKBPPPA pun mempunyai ranah khusus yang harus menangkap agenda penting 27 tahun mendatang itu. Secara teknis bersama dinas terkait, mereka melakukan pendampingan bagi keluarga yang berisiko melahirkan generasi Stunting, berbagai bentuk dukungan mengalir yang diimbangi dengan pemahaman yang baik.

“Berkat dukungan bapak Bupati kita juga membuat program Dahsyat (Dapur Sehat Atasi Stunting),” kata Jayuk Susilaningtyas Kepala DPPKBPPPA, kemarin (28/11).

Selain memberikan pemahaman terhadap risiko masalah Stunting, dirinya mengajak untuk memaksimalkan potensi alam yang ada. Salah satunya yang telah diakui nasional adalah pemanfaatan daun kelor yang bisa diolah berbagai masakan.

Sementara untuk langkah nyata pendekatan terhadap generasi muda adalah bekerjasama dengan pihak Dindik, menggelar pertemuan bahkan mencetuskan SSK atau Sekolah Siaga Kependudukan. Dalam mata pelajaran, para guru menyisipkan berbagai pemahaman terhadap kesehatan dan kependudukan sampai Sex Education.

Wujud peran instansi lain dalam mendukung lahirnya generasi berkualitas tanpa Stunting di Pacitan adalah dengan menciptakan infrastruktur lingkungan keluarga berkualitas. Efi menyebut, kecukupan gizi, kualitas air hingga sanitasi harus dibangun di seluruh paradigma masyarakat. “Saya tahu dasarnya SDM masyarakat Pacitan tetap bagus,” tambah dia.

Biarpun demikian, masyarakat mesti paham konsep 1000 hari pertama kehidupan, dr. Hendra menambahi bahwa pra pernikahan, kehamilan hingga bayi dibawah 2 tahun harus mendapat perhatian baik asupan gizi dan lingkungan yang baik, pun tidak hanya perempuan sebagai pabrik generasi. laki-laki sebagai penyumbang utama harus dipahamkan akan konsep itu. (PemkabPacitan).