Tambah 2 Kasus; 1 Meninggal

Penambahan kasus Covid-19 di Kabupaten Pacitan kembali terjadi sebanyak 2 orang, pernyataan resmi tersebut disampaikan Jubir Tim Gugus Tugas Penanganan (TGTP) Pacitan Rachmad Dwiyanto (12/09).

2 kasus tersebut diantaranya adalah seorang warga Desa Wiyoro berusia 77 tahun, pasien ini akhirnya meninggal dunia setelah menjalani perawatan intensif di salah satu rumah sakit di Ponorogo.

“Meninggal 3 hari lalu dan baru di rilis 2 hari kemarin, sedang kami baru dapat informasinya,” terang Rachmad.

Sedang pasien terakhir adalah seorang warga Desa Pagutan, Arjosari, perempuan berusia 21 tahun tersebut mengaku habis melakukan perjalanan dari luar kota.

Penambahan tersebut membuat Jubir kembali mengingatkan kepada seluruh masyarakat Kabupaten Pacitan untuk sementara waktu tidak melakukan perjalanan ke luar kota. Terlebih kota-kota berzona merah seperti Surabaya, Sidoharjo maupun Jakarta.

“Jika terpaksa bepergian silahkan lakukan protokol kesehatan (3M, Mencuci tangan, Memakai masker dan Menjaga jarak),” lanjutnya.

Penambahan tersebut membuat total terkonfirmasi menjadi 97 kasus, dengan pasien aktif sebanyak 12, 9 berada di Wisma Atlet dan 3 yang lain menjalani perawatan di rumah sakit. Sedang TGTP Kabupaten Pacitan telah menyelesaikan 82 kasus. (DiskominfoPacitan).

Muncul lagi 6 kasus; Tren Pindah ke Pendatang Dari Zona Merah

Pendatang kembali menambah panjang kasus Covid-19, Juru Bicara Tim Gugus Tugas Penanganan (TGTP) Covid-19 Kabupaten Pacitan Rachmad Dwiyanto (05/09) kembali mengumumkan penambahan 6 kasus baru.

Fenomena ini sekaligus menambah keseluruhan pasien menjadi 93 orang, menurunkan persentase kesembuhan di 85 persen dan memupus harapan seluruh warga Pacitan untuk mewujudkan wilayah zona hijau.

Kasus baru itu antaranya meliputi 2 orang yang berdomisili di Desa Bangunsari, Pacitan dan ber KTP Sidoharjo. 1 orang dari Arjowinangun, Pacitan. Ia tertular dari keluarganya yang pulang dari Jakarta dan sempat dinyatakan positif. 1 kasus dari Kecamatan Tegalombo, 1 berikutnya dari Sooko, Punung. Kelima kasus tersebut memiliki riwayat perjalanan dari zona hitam.

“Sedang yang terakhir dari Desa Ngumbul, Tulakan. Saat ini yang bersangkutan masih di tracing oleh tim untuk menemukan asal muasal clusternya,” beber Rachmad saat rilis di ruang PPID Diskominfo Pacitan.

Jubir berpesan kepada seluruh masyarakat untuk selalu ingat, bahwa memang semua orang di dunia semnetara ini harus berdampingan terhadap virus corona. Sebab itu, demi kebaikan dan keselamatan bersama seyogyanya untuk menjalankan dengan tertib protokol kesehatan, minimal memiliki komitmen untuk tidak merugikan dan merepotkan orang lain.

Tentu melalui 3M, mulai Memakai masker saat di tempat umum, sesering mungkin Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir dan semaksimal mungkin Menjaga jarak. Langkah terbaik adalah stay at home, menunda bepergian kecuali dalam keadaan mendesak.

“Atas penambahan ini kami mewakili gugus tugas mohon maaf yang sebesar-besarnya,” tambah Dia. (budi/anj/alazim/rch/tika/DiskominfoPacitan).

Kecamatan Kota Tumbuh 3 Kasus

Sempat stay beberapa saat sekaligus memunculkan harapan baru menjadi zona hijau, hari ini kembali terulang penambahan kasus baru sebanyak 3 pasien. Jubir Tim Gugus Tugas Penanganan (TGTP) Covid-19 Kabupaten Pacitan Rachmad Dwiyanto mengemukakan secara keseluruhan pasien merupakan warga masyarakat Kecamatan Kota.

Diantaranya adalah warga Kelurahan Pacitan berusia 60 tahun berjenis kelamin laki-laki, pasien ini memiliki riwayat perjalanan dari kota Bekasi. Kasus selanjutnya perempuan dari Desa Kayen yang mempunyai riwayat menjalani rawat jalan dari dokter praktek di Pacitan.

Sedang pasien terakhir seorang gadis dari Desa Sirnoboyo berusia 17 tahun, yang bersangkutan diketahui seorang santriwati di salah satu pesantren. Dari ketiga kasus baru tersebut membuktikan persebaran pandemi kian acak, membuat tim tracing (TGTP) harus bekerja ekstra. “Namun demikian kami menghimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang,” kata Dia saat rilis (03/09).

Saat ini terpenting adalah bersama pemerintah menghentikan laju penyebaran Covid-19, melalui protokol kesehatan dengan metode 3M (Mencuci tangan, Memakai masker dan Menjaga jarak). Supaya Pacitan bebas virus korona dan kehidupan kembali seperti sediakala. “Dengan balutan New Normal,” himbau Rachmad. (budi/rch/tika/DiskominfoPacitan).

4 Kasus Baru; Arjowinangun dan Widoro Pacitan

Hasil Swab Massal di Desa Arjowinangun dan Sekitar (22/08) akhirnya dirilis secara resmi oleh Jubir Tim Gugus Tugas Penanganan (TGTP) Covid-19 Pacitan Rachmad Dwiyanto, siang ini di Ruang PPID Diskominfo Pacitan.

Dari 149 orang yang reaktif Rapid ditemukan 4 orang positif Covid-19, 2 pasien dari pengembangan Lingkungan Barang, Arjowinangun dan 2 yang lain merupakan kasus baru dari Desa Widoro, Pacitan. “2 pasien dari Widoro adalah tindak lanjut 3T dari pasien pertama di desa tersebut sehingga total 3 kasus, kini pasien pertama sudah dikarantina di Wisma Atlet,” kata Rachmad (26/08).

Secara detail keempat pasien tersebut meliputi, pertama cluster Arjowinangun berusia 77 tahun, kedua usia 27 tahun yang kost di Arjowinangun ber-KTP Kecamatan Ngadirojo. Sedang untuk pasien ketiga warga Widoro berusia 29 tahun putri pasien pertama. Kemudian terakhir dari Widoro adalah suami pasien pertama dan berusia 45 tahun.

Sehingga total kumulasi kasus Covid-19 di Kabupaten Pacitan menjadi 83 kasus, 60 kasus diantaranya dinyatakan sembuh. Penambahan di wilayah baru akhir-akhir ini membuat upaya 3T (Tracking, Tasting dan Treatment) akan semakin ditingkatkan khususnya di Widoro dan Arjowinangun. “Kita tunggu hasil Tracing, kita juga fokus dengan pendatang baru,” lanjut Rachmad.

Rachmad juga menghimbau kepada masyarakat untuk benar-benar disiplin terhadap protokol kesehatan melalui Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak, mengingat hanya dengan metode tersebut masyarakat dapat terhindari dari Covid-19. (budi/dod/rch/tika/DiskominfoPacitan).

5 Kasus Baru, 4 Antaranya Belum Ditemukan Clusternya

Sabtu sore (22/08) Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Pacitan kembali dikejutkan dengan penambahan 5 kasus terkonfirmasi, hal ini disampaikan langsung oleh Jubir Satgas Covid-19 Pacitan Rachmad Dwiyanto (23/08) di ruang PPID Diskominfo Pacitan.

5 kasus tersebut antaranya adalah seorang perempuan berusia 52 tahun dari wilayah Ngadirojo yang tertular dari sang anak dari cluster lokal Sudimoro, kini kedua pasien sudah menjalani karantina di Wisma Atlet.

Selanjutnya adalah perempuan berusia lanjut 77 tahun, memiliki penyakit bawaan (komorbid), yang bersangkutan berasal dari Desa Sukorejo, kemudian pejabat salah satu desa dari Kecamatan Arjosari, ke empat perempuan dari Desa Ponggok, Pacitan berusia 21 tahun dan terakhir seorang laki-laki 58 tahun dari Kecamatan Kebonagung.

“Dari 5 kasus baru, hanya satu yang diketahui clusternya, 4 yang lain masih dalam proses penyelidikan tim Tracing gugus tugas,” terang Rachmad. Kondisi ini semakin menjelaskan peta persebaran kasus Covid-19 di Pacitan kian merata, kecuali Kecamatan Donorojo yang masih berada dalam zona hijau.

Secara keseluruhan kasus di Kabupaten Pacitan kini menjadi 79 kasus terkonfirmasi, 60 kasus dinyatakan sembuh dan persentase kesembuhan kini menurun menjadi 75 persen.

Himbauan kembali disampaikan demi tercapainya harapan Kabupaten Pacitan yang bebas Covid-19, yakni dengan mematuhi aturan pemerintah dengan metode 3M (Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak).

“Tanpa kita menjalankan protokol kesehatan dengan disiplin maka angka persebaran Covid-19 akan sukar dikendalikan. Pungkas Rachmad. (budi/alazaim/anj/rch/tika/DiskominfoPacitan).