Tambah Lagi 2 Covid-19; Instansi Terkait Harus Kooperatif

Pacitan dalam angka, penambahan 2 kasus baru Covid-19 kembali terjadi malam ini (03/07), fakta tersebut disampaikan Bupati sekaligus Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Pacitan Indartato, di Pendopo Kabupaten.

Bertambahnya 2 pasien baru ini menambah daftar keseluruhan di Pacitan menjadi 29 kasus, dimana 11 kasus dinyatakan sembuh, 1 meninggal dunia, 2 diantaranya menjalani perawatan intensif di rumah sakit dan 14 yang lain menjalani karantina di wisma Atlet.

Dua pasien tersebut kata Indartato masing-masing berasal dari desa Tanjungpuro, Ngadirojo dan Desa Kembang, Pacitan. Pasien dari Tanjungpuro merupakan transmisi dari cluster lokal Sudimoro sekaligus istri pasien berkode 19 yang telah meninggal. “Yang dari Desa Kembang saat ini berada di salah satu rumah sakit di madiun,” kata Indartato.

Kian meningkatnya jumlah kasus di transmisi lokal saat ini membuat satgas melakukan berbagai langkah penting, beberapa hari lalu Bupati kedapatan melobi kepada instansi yang bersangkutan, guna mendukung penanganan penyebaran virus.

Menyikapi hal tersebut, Jubir Covid-19 Pacitan Rachmad Dwiyanto usai Rilis menyampaikan bahwa analisa tracing nantinya akan menentukan langkah yang bakal diambil oleh satgas. Oleh sebab itu Jubir berpandangan pihak instansi sebagai inang harus kooperatif terhadap kondisi tersebut. “Berharap ada dukungan dari yang bersangkutan. Apalagi anggaran kita juga terbatas,” ucap Dia.

Hingga saat ini, uji Rapid telah dilakukan sebanyak 3440 kali, 90 diantaranya menunjukkan positif atau 2,26 persen. Sedang untuk uji Swab dilakukan sebanyak 558 kali, 74 diantaranya dinyatakan positif atau 13 persen. (budi/anj/alazim/rch/tika/DiskominfoPacitan)

Launching Wisata tangguh; Watu Karung Tinggal Tunggu Aba-aba

Alkisah, Padukuhan Gembul Rejo seperti halnya dukuh-dukuh lain disekitar. Hanya tampak pesisir laut selatan yang khas dengan deburan ombak tanpa menjanjikan apapun, kecuali tangkapan ikan bagi para nelayan.

Tak seperti sekarang, Dukuh Gembul Rejo selain berubah nama menjadi Desa Watu Karung Pringkuku, menjadi begitu seksi bagi wisatawan domestik bahkan pecinta surfing berkelas dunia. Namun Pandemi Covid-19 semantara menjadi halang rintang Watu Karung untuk memanjakan para tamu.

Bersama semua komponen hal ini tentu tidak diharap berlarut-larut, Watu Karung harus kembali beraktifitas seperti kemarin-kemarin, tanpa adanya tumbal lahirnya cluster penderita Covid-19.

“Sarat pertama adalah zona kuning. Bersyukur saat ini kita statusnya kuning,” ujar Bupati sekaligus Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Pacitan saat launching Wisata Tangguh Semeru di Pantai Watu Karung Pacitan Indartato. Pagi ini (26/06).

Sesuai rencana pembukaan yang dijadwalkan pada (30/06) menurut Indartato tidak ada masalah, sejauh protokol kesehatan telah dijalankan dengan baik, termasuk pembatasan wisatawan yang berkunjung.

Namun demikian kajian demi kajian tetap akan dijalankan demi keamanan, apalagi keputusan tersebut adalah kewenangan pemerintah pusat, pemda sejauh ini hanya menyiapkan seluruh komponen. “Simulasi nanti akan kita laksanakan untuk bahan evaluasi,” lanjud Dia.

Musyawarah lintas sektor kemudian akan menjadi perantara komitmen untuk menyongsong hari yang ditunggu. Termasuk para pengelola, petugas medis dan pihak keamanan yakni kepolisian. “Kami laksanakan sosialisasi kepada para pelaku sejak dua minggu lalu supaya semua benar-benar memahami prosedur protokol kesehatan,” ucap Kapolres Pacitan AKBP Didik Hariyanto di kesempatan yang sama.

Seluruh jajaran covid-19 tentu menyadari perbedaan pandangan masyarakat akan rencana pembukaan objek wisata, tidak sedikit yang menilai hal ini masih terlalu dini, sebagian lain merasa perlu segera untuk kembali dibuka.

Menurut Kapolres sepanjang sesuai dengan mekanisme protokol kesehatan dan status zona, maka tidak alasan area wisata segera kembali dibuka. Meski pihaknya dan jajaran covid-19 Pacitan nantinya tidak sembarangan dalam memutuskan perkara ini.

Sementara Kades setempat Wiwid Pheni sangat yakin desa dan seluruh objek pariwisata yang ada sudah cukup tangguh apabila pariwisata kembali dibuka. Bukan tanpa bukti, masyarakat beberapa pekan terakhir getol mengikuti segala sosialisasi yang diadakan termasuk simulasi berskala kecil.

“Ada sekitar 150 KK yang menggantungkan hidup di pariwisata, mulai pemilik homestay, pedagang, ojek perahu dan lain-lain sudah siap sewaktu-waktu dibuka,” terang Wiwid. (budi/anj/rch/tika/DiskominfoPacitan).

Ploso Kecamatan Punung; Terjang Karang Lahirkan Kampung Tangguh

Gairah masyarakat Desa Ploso, Punung kiranya patut untuk dijiplak, bersama pemdes masyarakat greget membangun budaya baru dalam rangka menyambut New Normal melalui platform Kampung Tangguh Semeru.

Energi tersebut disaksikan langsung Bupati Pacitan Indartato bersama jajaran Satgas Covid-19 Pacitan, Hari ini (24/06). Tak Pelak semangat tersebut benar-benar hadir pada sendi-sendi warga Ploso yang mendengarkan secara seksama berbagai arahan dari Kapolres dan Bupati akan detail-detail Kampung Tangguh dan protokol kesehatan.

Agus Cahyono sebagai Kades Ploso dengan karakter energic-nya mengaku hingga kini satu warganya masih positif Covid-19, namun hal itu justru membuatnya semakin melenggang akan mimpinya bersama seluruh warga. “Banyak perantau menjadi masalah serius harus kami perhatikan,” ungkap Dia.

Belum lagi, mula-mula masyarakat agak rewel yang terpaksa harus meninggalkan beberapa tradisi seperti arisan dan lain-lain. Namun kesabarannya akhirnya membuahkan hasil, masyarakat semakin memahami keadaan bangsa sehingga kian taat terhadap seluruh arahan pemerintah. “Kami ingin pemahaman ini sampai mengkristal dibenak seluruh masyarakat,” harap Dia.

Sementara Kapolres Pacitan Didik hariyanto, melihat atmosfer di Ploso lantaran adanya sistem tatakelola yang berjalan baik dan berkesinambungan. Selanjutnya bagaimana program Kampung Tangguh Semeru tersebut benar-benar berjalan sesuai arahan. “Di dalam Kampung Tangguh ada penyelesaian masalah,” tutur Kapolres.

Kader Trengginas yang kini berada di garda terdepan memerangi Covid-19 di Ploso diapresiasi Bupati, pemahaman terhadap mereka harus sempurna supaya tidak menjadi bumerang. Selebihnya Bupati meminta semangat ini tidak usai pada ceremony belaka. “Praktiknya harus Sungguh-sungguh dipraktikkan,” pungkas Dia.

Sempatkan Jenguk Satria

Disela padatnya kegiatan Kampung Tangguh Semeru di Kecamatan Pringkuku dan Punung (24/06), Bupati Pacitan Indartato bersama rombongan menyempatkan diri menjenguk Satria Yusril Suseno, anak laki-laki berusia 12 tahun yang memiliki masalah pada kakinya yang tumbuh tidak normal.

Satria Tinggal bersama sang Nenek di Dusun Ngelo, Ploso, Punung dan berstatus sebagai anak yatim. Pihak desa setempat mengupayakan satria untuk daily activity tanpa merepotkan yang lain yang nanti juga akan didukung Dinas Kesehatan Pacitan.

Sementara, Dinas Sosial Pacitan akan memeriksa identitas keluarga, jika memenuhi syarat Program Bansos akan disalurkan untuk memenuhi kebutuhan satria yang mempunyai masalah bawaan tersebut. (DiskominfoPacitan).

Sempat menjadi Zona Merah; Desa Pelem Tangkas Balik Situasi

Seluruh jajaran Satgas Penanganan Covid-19 Pacitan sedikit merasa tenang. Awalnya siapa terka, di Dusun Janglot, Pelem Pringkuku yang tenang sempat geger gara-gara satu warga dinyatakan positif Covid-19.

Kini satu warga tersebut telah dua kali negatif swab dan menjalani karantina selama 2 pekan di rumahnya. Beruntung masalah tersebut tangkas dihadapi warga bersama pemdes setempat sehingga tidak sempat menjalar kemana-mana.

Selama perjalanan menuju lokasi, rombongan dimanjakan berbagai pemandangan hasil alam yang memanjakan mata. Hal tersebut lantas jajaran Satgas menafsirkan kekuatan ketahanan pangan yang kuat. “Hasil panen kami kuat untuk satu tahun ke depan jika dibutuhkan untuk warga kami,” ujar Jarno Kades Pelem membenarkan (24/06).

Kini tinggal program Kampung Tangguh Semeru untuk dimaksimalkan, utamanya pada pemahaman masyarakat supaya tidak mengucilkan orangnya, namun spesifik menjauhi virusnya dengan melaksanakan protokol kesehatan dengan sebaik-baiknya. “Kampung Tangguh Semeru harus berhasil untuk memutus mata rantai Covid-19,” kata Indartato. (budi/wan31/rch/tika/DiskominfoPacitan).