Pantau Ketersediaan Vaksin, Mas Aji Pastikan Stok Vaksin Pacitan Aman

Upaya percepatan vaksinasi covid 19 di Kabupaten Pacitan terus menjadi perhatian serius Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji. Selain secara berkala memantau progres capaian vaksinasi di 12 Kecamatan se Pacitan, Mas Aji juga memantau ketersediaan stok vaksin.

Dengan hanya bersepeda motor, Mas Aji berkunjung ke UPT Gudang Farmasi di lingkup Kantor Dinkes Pacitan untuk mengecek secara langsung persediaan vaksin di Kabupaten Pacitan.

“Alhamdulillah stok vaksin untuk masyarakat Kabupaten Pacitan aman. Secara berkala saya bersama jajaran MUSPIDA melakukan evaluasi dan monitoring progress capaian vaksinasi di setiap kecamatan” jelas Mas Aji.Senin, (25/10/2021)

Dalam kesempatan tersebut Bupati juga menghimbau kepada semua masyarakat Pacitan untuk menyukseskan vaksinasi covid 19.

“Sekali lagi saya menghimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Pacitan, Mangga, untuk NYAWIJI & berpartisipasi dalam kegiatan vaksinasi yang dilakukan Pemerintah. Sukseskan Vaksinasi Covid-19 untuk kesehatan bersama agar Perekonomian kita segera pulih” ajak Mas Aji. (Pemkab Pacitan/Diskominfo Pacitan)

 

Harus Kita Dukung, Vaksinasi Covid-19 Untuk Melindungi Masyarakat

Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di kabupaten Pacitan masih terus mengalami peningkatan. Kedatangan Vaksin covid-19 menjadi ikhtiar kita bersama untuk mutus mata rantai penyebaran Covid-19 yang masih terus merajalela. Hal itu disampaikan Bupati Pacitan Indartato usai menerima kedatangan 2400 vial vaksin dari pemerintah Provinsi Jawa Timur. “Mudah mudahan ini berhasil dan saya berharap kepada semuanya mari kita dukung karena ini untuk melindungi masyarakat”, kata bupati, di UPT Gudang Farmasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pacitan, Selasa (26/1/2021).

Sesuai dengan petunjuk pusat lanjut bupati, vaksin tahap pertama ini akan diperuntukkan bagi tenaga kesehatan. Sebagai garda terdepan dalam penanganan covid 19 para nakes harus terlindungi agar dapat tetap melayani. Baru setelah para tenaga kesehatan vaksin akan diberikan kepada pelayan masyarakat. “Pelaksanaanya besuk hari Sabtu tanggal 30 Januari tempatnya di puskesmas Pacitan di Desa Mentoro”, ungkapnya.

Bupati yang juga Komandan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Pacitan ini minta masyarakat untuk tidak ragu dengan program vaksinasi ini. Selain dijamin halal oleh MUI pemerintah melalui BPOM menyatakan vaksin aman digunakan. Kendati Demikian orang nomor satu di Pacitan itu minta masyarakat tidak terlena dan protokol kesehatan tetap diutamakan.
“Sampai saat ini penularan masih terjadi dan cenderung meningkat. Mari protokol kesehatan tetap dijalankan”, pungkasnya.

Seperti diketahui, Vaksin COVID-19 bertujuan untuk mengurangi transmisi atau penularan COVID-19, Vaksin covid dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian dengan tujuan utama mencapai kekebalan kelompok di masyarakat dan melindungi masyarakat dari COVID-19 agar tetap produktif secara sosial dan ekonomi. (DiskominfoPacitan)

2400 vial vaksin Covid-19 Tiba Di Pacitan

Sebanyak 2400 vial dosis vaksin Covid-19 tiba di UPT Gudang Farmasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pacitan, Selasa (26/1/2021). Vaksin itu dibawa menggunakan satu truk bok berpendingin milik Indofarma dengan pengawalan ketat aparat Polri-TNI hingga masuk ke tempat penyimpanan (cold chain).

Ribuan dosis vaksin Covid-19 untuk Kabupaten Pacitan itu tiba di UPT Gudang Farmasi Dinkes sekira pukul 19.00 WIB. Setiba dilokasi, vaksin tersebut diterima langsung oleh komandan gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 Pacitan Indartato.

Dalam kesempatan tersebut hadir Kapolres Pacitan AKBP Wiwit Ari Wibisono, S.H, S.I.K, M. Dandim 0801 Pacitan Letkol Kav. Ibnu Khazim, S.I.P., M.Si. Kepala Kejaksaan Negeri Pacitan Noer Adi, S.H. Sekda Pacitan Dr. Ir. Heru Wiwoho Supadi Putro, M.Si. serta Plt. Kadinkes Kabupaten Pacitan Dr. Hendra Purwaka.

Usai penyerahan, Pelaksana harian (Plh) Kasi Farmasi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Susilo Ari Wardani selaku tim pengantar vaksin COVID-19 ke Pacitan menjelaskan pada Selasa petang proses pengantaran vaksin COVID-19 tersebut telah dilakukan di lima kota.
“Jadi kami berangkat dari gudang farmasi Provinsi satu truk ini ke lima daerah hari ini, yakni ke Kota Blitar, Kabupaten Blitar, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Trenggalek dan terakhir ke Kabupaten Pacitan,” Jelas Susi.

Dengan rincian, lanjut Susi, Kabupaten Blitar sebanyak 3.000 vial, Blitar kota : 10.240 vial. Kabupaten Tulungangung : 4.400 vial. KabupatenTrenggalek : 3.000 vial. Kabupaten Pacitan : 2.400 vial

Secara khusus, Susi mengatakan perjalanan dari Kota Surabaya ke Pacitan berjalan dengan lancar.“Tadi berangkat dari Surabaya pukul 10.30 WIB dibantu dengan teman-teman Polda, dan kami menjamin stabilitas mutu vaksin tetap terjaga, suhu tetap kita jaga pada kisaran  2 sampai 8 derajat celcius, di mobil kita pantau, disini kita pantau dan di gudang kita pantau,”jelasnya.

Dirinya pun berharap vaksin tahap pertama segera bisa disuntikkan kepada tenaga Kesehatan. “Kita berharap tahap pertama bisa segera disuntikkan ke tenaga Kesehatan untuk perlindungan sebagai garda terdepan,nanti teman-teman dinas Kesehatan yang menindaklanjuti,”pungkasnya. (Diskominfo)

Pelaksana harian (Plh) Kasi Farmasi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Susilo Ari Wardani selaku tim pengantar vaksin COVID-19 ke Pacitan menyerahkan manivest barang kepada Plt. Kadinkes Kabupaten Pacitan Dr. Hendra Purwaka.
(foto: @pemkabpacitan)

 

Pahami Alur 4 Meja Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19

Infografis Alur Pelayanan Vaksinasi Covid-19. (ilustrator: frend Mashudi)

Dalam pelaksanaan vaksinasi COVID-19 sebagaimana termaktub dalam Keputusan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nomor HK.02.02/4/ 1 /2021 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19): ada beberapa alur meja dan tahapan yang harus dilalui oleh peserta vaksinasi.
Sasaran penerima vaksin terlebih dahulu melalui meja pendaftaran. Kemudian penerima vaksin COVID-19 akan dilakukan verifikasi. Lalu meja kedua, tempat dilakukannya skrining atau pemeriksaan kesehatan serta pemeriksaan fisik sederhana sekaligus tambaan edukasi vaksinasi cOVID-19. Meja ketiga, tempat pemberian vaksin COVID-19 akan dilakukan oleh vaksinator yang terlatih. Kemudian petugas mempersilahkan sasaran untuk menunggu selama 30 menit. Tujuannya, mengantisipasi apabila ada Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Selanjutnya, sasaran penerima vaksin COVID-19 Sinovac akan diberikan kartu vaksinasi COVID-19 dan penanda edukasi.
Berikut ini rincian lengkap alur 4 meja pelaksanaan vaksinasi COVID-19 beserta tahapannya,
Meja 1 (Pendaftaran)
1) Petugas memanggil sasaran penerima vaksinasi ke meja 1 sesuai dengan nomor urutan kedatangan.
2) Petugas memastikan sasaran menunjukkan nomor tiket elektronik (e-ticket) dan/atau KTP untuk dilakukan verifikasi sesuai dengan tanggal pelayanan vaksinasi yang telah ditentukan.
3) Verifikasi data dilakukan dengan menggunakan aplikasi Pcare Vaksinasi (pada komputer/laptop/HP) atau secara manual, yaitu menggunakan daftar data sasaran yang diperoleh melalui aplikasi Pcare Vaksinasi yang sudah disiapkan sebelum hari H pelayanan (data sasaran pada aplikasi Pcare diunduh kemudian dicetak/print).
Meja 2 (Skrining)
1) Petugas kesehatan melakukan anamnesa untuk melihat kondisi kesehatan dan mengidentifikasi kondisi penyerta (komorbid) serta melakukan pemeriksaan fisik sederhana. Pemeriksaan meliputi suhu tubuh dan tekanan darah.
2) Vaksinasi COVID-19 tidak diberikan pada sasaran yang memiliki riwayat konfirmasi COVID-19, wanita hamil, menyusui, usia di bawah 18 tahun dan beberapa kondisi komorbid yang telah disebutkan dalam format skrining.
3) Data skrining tiap sasaran langsung diinput ke aplikasi Pcare Vaksinasi oleh petugas menggunakan komputer/laptop/HP. Bila tidak memungkinkan untuk menginput data langsung ke dalam aplikasi (misalnya akses internet tidak ada atau sarana tidak tersedia), maka hasil skrining dicatat di dalam format skrining, kemudian diinput ke dalam aplikasi setelah tersedia koneksi internet.
4) Berdasarkan data yang dimasukkan oleh petugas, aplikasi akan mengeluarkan rekomendasi hasil skrining berupa: sasaran layak divaksinasi (lanjut), ditunda atau tidak diberikan.
Jika diputuskan pelaksanaan vaksinasi harus ditunda, maka petugas menyampaikan kepada sasaran bahwa akan ada notifikasi ulang melalui sms blast atau melalui aplikasi peduli lindungi untuk melakukan registrasi ulang dan menentukan jadwal pengganti pelaksanaan vaksinasi.
5) Dilanjutkan dengan pengisian keputusan hasil skrining oleh Petugas di dalam aplikasi Pcare Vaksinasi.
a. Ketika pada saat skrining dideteksi ada penyakit tidak menular atau dicurigai adanya infeksi COVID-19 maka pasien dirujuk ke Poli Umum untuk mendapat pemeriksaan lebih lanjut
b. Sasaran yang dinyatakan sehat diminta untuk melanjutkan ke Meja 3.
c. Petugas memberikan penjelasan singkat tentang vaksin yang akan diberikan, manfaat dan reaksi simpang (KIPI) yang mungkin akan terjadi dan upaya penanganannya.

Meja 3 (Vaksinasi)
1) Sasaran duduk dalam posisi yang nyaman.
2) Untuk vaksin multidosis petugas menuliskan tanggal dan jam dibukanya vial vaksin dengan pulpen/spidol di label pada vial vaksin.
3) Petugas memberikan vaksinasi secara intra muskular sesuai prinsip penyuntikan aman.
4) Petugas menuliskan nama sasaran, NIK, nama vaksin dan nomor batch vaksin pada sebuah memo. Memo diberikan kepada sasaran untuk diserahkan kepada petugas di Meja 4.
5) Selesai penyuntikan, petugas meminta dan mengarahkan sasaran untuk ke Meja 4 dan menunggu selama 30 menit.

Meja 4 (Pencatatan dan Observasi)
1) Petugas menerima memo yang diberikan oleh petugas Meja 3.
2) Petugas memasukkan hasil vaksinasi yaitu jenis vaksin dan nomor batch vaksin yang diterima masing-masing sasaran ke dalam aplikasi Pcare Vaksinasi.
3) Bila tidak memungkinkan untuk menginput data langsung ke dalam aplikasi (misalnya, akses internet tidak ada atau sarana tidak tersedia), maka hasil pelayanan dicatat di dalam format pencatatan manual yang sudah disiapkan sebelum hari H pelayanan untuk kemudian diinput ke dalam aplikasi setelah tersedia koneksi internet.
4) Petugas memberikan kartu vaksinasi, manual dan/atau elektronik serta penanda kepada sasaran yang telah mendapat vaksinasi.
Petugas dapat mencetak kartu vaksinasi elektronik melalui aplikasi Pcare Vaksinasi. Kartu tersebut ditandatangani dan diberi stempel lalu diberikan kepada sasaran sebagai bukti bahwa sasaran telah diberikan vaksinasi.
5) Petugas mempersilakan penerima vaksinasi untuk menunggu selama 30 menit di ruang observasi dan diberikan penyuluhan dan media KIE tentang pencegahan COVID-19 melalui 3M dan vaksinasi

(frd/Diskominfo/Dari berbagai sumber)

Ini Dia Tujuan Vaksinasi Covid-19

Pada saat ini vaksin COVID-19 telah mendapatkan sertifikasi halal & suci oleh MUI dan persetujuan penggunaan Emergency Use Authorization (EUA) dari BPOM dan sedang dalam proses pendistribusian ke masyarakat luas. Upaya pelaksanaan vaksinasi adalah untuk melengkapi upaya pencegahan penyebaran COVID-19 lebih luas lagi, Jadi setelah pelaksanaan vaksin masyarakat tetap diwajibkan untuk melanjutkan protokol kesehatan (7M).

Jadi apa manfaat dari Vaksinasi ?
Sebenarnya, sistem kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit bisa terbentuk secara alami saat seseorang terinfeksi virus atau bakteri penyebabnya.
Namun, infeksi virus Corona memiliki risiko kematian dan daya tular yang tinggi. Oleh karena itu, diperlukan cara lain untuk membentuk sistem kekebalan tubuh, yaitu vaksinasi.
Vaksin COVID-19 yang sudah tiba di Indonesia berisi virus Corona (SARS-CoV-2) yang sudah dimatikan. Dengan mendapatkan vaksin COVID-19,
Anda bisa memiliki kekebalan terhadap virus Corona tanpa harus terinfeksi terlebih dahulu.
Manfaat lainnya dari vaksinasi adalah, Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat COVID-19, Mendorong terbentuknya herd immunity, dan bisa Meminimalkan dampak ekonomi dan sosial.
Dari fakta-fakta di atas, bisa kita lihat bahwa vaksin COVID-19 membawa banyak manfaat, tidak hanya untuk diri sendiri tetapi juga bagi banyak orang.
Oleh sebab itu, meskipun banyak beredar isu-isu seputar vaksin yang belum jelas kebenarannya, Anda tidak perlu ragu atau takut untuk menjalani vaksinasi COVID-19. (Diskominfo)