PKK Kabupaten Serahkan Tandon di 12 Desa

PKK Kabupaten Pacitan turut tanggap atas merebaknya Covid-19, dengan menyerahkan secara langsung tandon air dan sabun cair di 12 desa peserta lomba desa di 12 kecamatan.

Penyerahan yang dilakukan langsung oleh ketua tim penggerak PKK kabupaten Luki Indartato  tersebut juga turut diserahkan tidak langsung 2 gorong-gorong sebagai alas tempat cuci tangan.

Luki mengaku bantuan tersebut bersumber dari partisipasi anggota tim PKK Kabupaten Pacitan, mereka begitu peduli dengan kesehatan masyarakat, khususnya ancaman Virus Corona.

Meningkatnya angka pemudik yang nekat pulang dari berbagai kota di Indonesia termasuk dari zona merah, ia berpesan  kepada PKK Kecamatan untuk turut memantau pemudik sesuai protokol kesehatan.

“Pemudik berpotensi membawa Covid-19. Pergerakan PKK dari bawah, Dasa Wisma sudah ditegakkan maka semua akan tercover semuanya,” tegas Luki.

Peran nyata harus masif dan berkelanjutan oleh seluruh anggota PKK di Kabupaten Pacitan, seorang ibu harus tampil di depan memerangi ancaman Corona.(budi/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).

Akhir Belajar Di Rumah Menunggu Instruksi Pusat

Pemerintah Daerah baik provinsi maupun kabupaten belum bisa menentukan akhir proses belajar di rumah siswa dan siswi mulai Paud, TK, SD, SMP hingga SMA/SMK di Kabupaten Pacitan yang terpaksa dilakukan karena mewabahnya pandemi virus Corona.

“Yang pasti mereka tidak libur, kemarin rencananya anak-anak masuk tanggal 30, tapi diperpanjang lagi hingga tanggal 6,” terang Yusuf Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Kabupaten Pacitan hari ini (30/03).

Senada dengan Yusuf, Daryono Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan (Dindik) Kabupaten Pacitan saat ini memantau kondisi terakhir pandemi Covid-19.

“Akan kita evaluasi kondisi terkini Covid-19 lalu akan disampaikan ke pusat. Selanjutnya keputusan akhir tetap wewenang pusat,” tambah Daryono.

Pemerintah juga berharap wali murid tetap memantau putra dan putri selama proses belajar di rumah ini, termasuk membatasi sepenuhnya kegiatan yang tidak perlu di luar rumah yang dapat membahayakan diri dan orang lain. (budi/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).

Jenazah Dari Jakarta Bukan Pasien Covid-19

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pacitan langsung memberikan konfirmasi terkait jenazah dari Jakarta yang viral pagi ini (27/03) di sosial media.

“Warga Pagerejo yang meninggal di Jakarta bukan sakit karena virus Corona,” tegas dr. Hendra Purwaka Plt. Dinkes Pacitan kepada Diskominfo Pacitan.

Namun demikian, ditengah bahaya pagebluk Covid-19, membuat protokol kesehatan diberlakukan demi mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, lantaran jenazah tersebut meninggalnya di Jakarta yang masuk dalam zona merah Covid-19. “Ini adalah wujud antisipasi yang kita lakukan,” kata Dia.

Hendra juga meminta kepada masyarakat Kabupaten Pacitan untuk tidak panik dengan informasi tersebut, namun tetap waspada pada setiap kemungkinan yang dapat terjadi.

Termasuk tanggap terhadap pendatang atau keluarga yang mudik dengan mengkonfirmasi identitas kepada petugas. “budi/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).

Hari Ini Seluruh Lokasi Wisata Resmi Ditutup

Mulai Senin 23 Maret 2020, seluruh destinasi wisata di Kabupaten Pacitan resmi ditutup sementara waktu, hal tersebut sebagai langkah waspada terhadap pandemi Virus Corona yang dapat mengakibatkan Covid-19.

“Penutupan juga dibarengi dengan penutupan hotel, homestay, rumah makan yang berada di lokasi wisata,” ujar T. Andi Faliandra (23/03/2020) melalui sambungan telepon kepada Diskominfo Pacitan.

Keputusan ini sesuai dengan surat edaran Bupati Pacitan yang selanjutnya dilakukan penyemprotan cairan desinfektan di tempat wisata sebagai langkah sterilisasi seluruh objek wisata di kabupaten Pacitan bersama masyarakat dan dunia usaha.

Usai penutupan sepekan tersebut Disparpora Pacitan akan kembali mengkaji kondisi terkini penyebaran pandemi Virus Corona. Jika masih tidak memungkinkan, dipastikan penutupan akan kembali dilakukan hingga kondisi benar-benar aman. “Disparpora melihat kepentingan yang lebih luas,” lanjut Andi.

Pelaku UMKM yang menggantungkan diri terhadap wisatawan oleh Disparpora Pacitan sementara waktu untuk fokus ke sektor perdagangan lain, hingga kondisi kembali stabil seperti sedia kala. “Mereka tidak protes lantaran sosialisasi terhadap kemungkinan penutupan telah disampaikan jauh-jauh hari,” pungkas Andi. (budi/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).