Murah! Masker Karya Siswa SMKN 3 Pacitan

Bupati Pacitan Indartato mengaku berterimakasih dan sekaligus bangga terhadap komitmen SMKN 3 Pacitan yang turut serta membantu pemerintah dalam menangani penyebaran Virus Corona di Kabupaten Pacitan. Melalui inovasinya menciptakan masker oleh para siswa dan siswi Tata Busana.

Hal ini disampaikannya usai melihat langsung proses pengerjaan di ruang praktek sekolah tersebut, hari ini (09/04). “Kami terima kasih Kepala Sekolah dan jajaran dan para siswa siswi telah berupaya meringankan beban pemerintah dalam menghadapi Covid-19 ini,” kata Bupati.

Atas inisiatif tersebut Indartato juga berencana memberikan satu tanda penghargaan kepada siswa dan siswi. Mereka merelakan waktu belajar dirumah untuk praktek langsung di sekolah demi memproduksi masker.

Selain itu pemerintah juga berencana mendukung marketing, sehingga penyebarannya merata untuk masyarakat dan  seluruh wilayah di Kabupaten Pacitan. Masker tersebut cukup terjangkau, masker dengan kain dobel yang dapat diisi tisu di dalamnya manajemen mematok harga Rp. 50.000, berisi 10 masker. Sedang untuk masker single kain dengan isi sama dihargai Rp.40.000. (budi/rozaq/riyanto/tika/DiskominfoPacitan).

65 Ton Beras Premium Diserahkan Kepada Masyarakat Terdampak Corona

Pemerintah Daerah Kabupaten Pacitan beserta seluruh jajaran membagikan sembako berupa beras berkualitas premium kepada masyarakat terdampak perekonomiannya karena pandemi Virus Corona. Mereka yang mendapatkan bantuan tersebut diantaranya adalah para pelaku UMKM, PKL hingga Ojek Online (Ojol), diserahkan secara simbolis oleh Bupati Pacitan Indartato, pagi ini (09/04).

Tidak hanya di seputaran kota, Bupati mengatakan pembagian ini akan diserahkan kepada masyarakat hingga di pelosok desa melalui berbagai ketentuan yang sesuai. “Kita bersama pemerintah pusat, pemprov melalui Jaring Pengamanan Sosial mendata masyarakat. Pemda Pacitan membagikan beras 10 Kilogram,” kata Bupati.

Pemerintah juga berencana merubah konsep pasar murah menjadi bantuan langsung untuk mendukung kebijakan tersebut sehingga lebih memudahkan masyarakat. “Kita akan laksanakan secara berkala. Jadi hari ini bersifat simbolis,” lanjut Bupati.

Secara konsep bantuan langsung tersebut akan disesuaikan, sehingga seluruh wilayah ada program tersebut. Termasuk ketentuan bagi penerima saat ini tengah dirumuskan, diharapkan Jaring Pengamanan Sosial ini tepat sasaran kepada mereka yang membutuhkan dan tidak terjadi kecemburuan.

Sementara Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Pacitan Rachmad Dwiyanto dikesempatan lain mengungkapkan, ada sekitar 25.000 sampai dengan 30.000 masyarakat terdampak pandemi Virus Corona yang akan memperoleh perhatian. Termasuk mereka yang menjadi pengangguran. (budi/rozak/riyanto/tika/DiskominfoPacitan).

Kapolres Pacitan; Penutupan Wilayah RT/RW Bukan Lockdown

Kapolres Pacitan AKBP Didik Hariyanto mengamini penutupan wilayah di sejumlah titik tingkat RT/RW hingga desa dan kelurahan yang diberlakukan baru-baru ini di lingkup kota. Tetapi hal tersebut bukanlah Lockdown seperti yang dibicarakan banyak masyarakat. “Itu adalah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sebagai turut serta mereka mengamankan wilayahnya,” katanya (07/06).

Namun demikian Kapolres menekankan PSBB harus sesuai mekanisme yang berlaku jika diterapkan di area yang lebih luas, seperti kota atau tingkat Kabupaten yang tertuang pada peraturan yang ada dari pemerintah pusat penanganan Covid-19 di Indonesia.

Sebenarnya PSBB tersebut telah dilaksanakan pemerintah sejak pertama Virus Corona mulai masuk di Indonesia, tercermin dari kegiatan belajar di rumah masing-masing bagi  seluruh siswa siswi dan mahasiswa. Begitu juga para karyawan yang diizinkan bekerja dari rumah dan sistem sehari masuk sehari libur.

Saat ini wilayah yang terpantau jajaran Polres Pacitan yang melakukan tertib Physical Distancing, salah satunya di Perumahan Barehan, Kelurahan Ploso. Namun Kapolres mengapresiasi wilayah lain yang melakukan itu. “Itu berarti menunjukan kesadaran masyarakat yang tinggi dari karang taruna hingga pemerintah desa yang turut menjaga dan mendata setiap tamu yang datang,” lanjutnya.

Menghadapi pandemi Virus Corona bagusnya seluruh elemen masyarakat dan pemerintah bersatu dengan berbagai upaya, namun Kapolres meminta melalui Sekda hingga kecamatan untuk memberikan sosialisasi terhadap mekanisme PSBB. “Yang penting tetap berhati-hati, tetap sosialisasikan kepada masyarakat. Karena cara terbaik melawan Corona itu,” tandas Dia. (budi/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).

Disparpora Pacitan Siapkan Kejutan Usai Pandemi Covid-19

Penutupan sementara sembilan destinasi wisata di bawah Dinas Pariwisata Pemuda Dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Pacitan dan satu dikelola desa kembali diperpanjang hingga 21 April 2020. Keputusan tak lain memutus mata rantai penyebaran Covid-19, karena beberapa kota sekitar menjadi zona merah pandemi virus corona.

Melihat penutupan panjang ini ternyata Disparpora sadar ada celah inovasi demi mendorong kemajuan pariwisata di Kabupaten Pacitan setelah nanti dibuka kembali. Di luar mensterilkan semua lokasi dengan desinfektan secara teratur.

“Kita melakukan perbaikan-perbaikan untuk mempersiapkan diri ketika wisata kita kembali dibuka, mulai dari perbaikan tempat parkir hingga lokasi wisatanya. Terutama kita bangun spot-spot yang akan mempercantik destinasi kita,” kata T. Andi Faliandra kepada Diskominfo Pacitan (06/04/2020).

Kapan lagi ada kesempatan baik untuk meremajakan kembali area wisata sehingga semakin indah dan kembali asri, sehingga seluruh wisatawan yang selama ini harus tetap di rumah akan terkejut dengan berbagai inovasi  dari Disparpora Pacitan.

Andi dikesempatan tersebut juga juga mengatakan bahwa pihaknya terus melakukan promosi masif kepada khalayak, mengingat ini tidak melanggar aturan. Baik melalui wadah sosial media atau yang lain. Sehingga tidak menutup kemungkinan usai pandemi corona, wisata di Kabupaten Pacitan viral dan menjadi satu kejutan para wisatawan.

Terlebih itu didukung para pelaku wisata dan warga masyarakat yang kompak melakukan pembersihan hingga terlibat dalam peremajaan, disempurnakan oleh komitmen Disparpora Pacitan.

Saat ini kendala yang dihadapi Disparpora menurut Andi adalah pelaku UMKM dan pemilik homestay yang menggantungkan ekonomi kepada pengunjung wisata. Penutupan tersebut diakui berdampak langsung pada pemasukan mereka. “Hari ini akan segera kami data dan kita rapatkan. Lalu kita pikirkan bersama Bidang Perekonomian, Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Pacitan,” ujar Dia. (budi/riyanto/wira/DiskominfoPacitan).

Positif Rapid Test Belum Tentu Terpapar Virus Corona

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Pacitan, Rachmad Dwiyanto membenarkan satu Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Kementerian Agama (Kemenag) Pacitan dinyatakan positif pemeriksaan Rapid test. Namun demikian, ASN tersebut tidak bisa dinyatakan sebagai pasien Positif Covid-19.

“Kami terus memantau kesehatannya. Cukup sehat tidak ada gejala apapun hingga detik ini,” ujar Rachmad yang juga Kepala Diskominfo Pacitan hari ini  di ruangannya (03/04/2020).

Dari pengakuan, ASN tersebut beberapa waktu lalu mengaku sempat mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Haji di Kota Surabaya, setelah pandemi corona merebak di Indonesia.

“Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan yang bersangkutan kini menjalani karantina mandiri selama 14 hari sembari menunggu hasil test Swab di Jakarta,” lanjut Rachmad.

Mantan Kadinkes Pacitan itu juga minta masyarakat tetap tenang soal kondisi yang ada, apalagi didukung ramainya pemberitaan yang beredar di media maupun sosmed di Kabupaten Pacitan.

Terpenting saat ini masyarakat kompak membantu pemerintah, dengan ikut serta memantau yang bersangkutan untuk disiplin mengikuti karantina mandiri. Jika diketahui melanggar karantina maka masyarakat dapat melapor kepada Satgas Penanganan Covid-19.

Mulai hari ini Pemerintah Kabupaten Pacitan juga mewajibkan kepada seluruh masyarakat untuk selalu menggunakan masker di luar rumah, apapun tidak harus masker medis. Terutama ketika ditempat-tempat umum seperti di pasar, minimarket yang banyak aktivitasnya manusia dan didukung dengan Social Distancing.

“Yang penting selalu jaga kesehatan, dengan menjaga asupan makanan dan bergizi, bila perlu minum vitamin teratur dan jaga kebersihan dengan banyak mencuci tangan dengan sabun,” pungkas Dia. (budi/rch/wira/DiskominfoPacitan)